Doakan semoga saya sekian saja untuk menjadi Rais Aam. Tapi yang saya sampaikan betul-betul anda memperhatikan sebagai saya pejabat rais aam. Kalau tidak maka apapun hanya percuma saya dipilih sebagai pejabat segala macam. Lepaskan saja saya, supaya saya jadi mahluk biasa, warga NU biasa, demikian saya mohon yang sebesar-besarnya.
Saya sejak semalam belum tidur bukan apa-apa karena memikirkan anda-anda sekalian. Sekali lagi saya sampaikan sebagai penanggung jawab muktamar mohon maaf kepada muktamirin dari jauh terutama yang tua-tua yang karena teknis dari panitia mengecewakan. (Dengan nada parau dan menahan tangis)
Saya dengan kerendahan hati memohon maaf. Mohon keikhlasan kalian, maafkanlah mereka, maafkanlah saya. Itu kesalahan saya, penanggung jawab, maka saya yang meminta maaf kepada kalian. Mudah-mudahan anda membuka hati memaafkan saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H