Mohon tunggu...
Mansur AM
Mansur AM Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis dan berbagilah ...\r\n\r\n\r\nBlog: www.notamansur.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kala Rosi 'Paksa' JK Bahas Jokowi dan Megawati

7 April 2015   20:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:24 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_408482" align="aligncenter" width="480" caption="Wapres Jusuf Kalla dan Pemred Kompas TV Rosiana Silalahi talkshow Pemimpin Ala Saudagar di Kampus Unhas Makassar, Senin (6/4/2015). Foto: Tribun Timur/Sanovra JR"][/caption]

MAKASSAR - Pemimpin Redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi, "memaksa" Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) bicara "panas" di almamaternya, Kampus Universitas Hasanuddin, MakassarSenin (6/4/2015).

Pertanyaan Rosiana menyerempet hingga isu kudeta dan "ketakberdayaan" JK sebagai wapres di samping Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Isu "panas" Golkar pun ditanyakan Rosiana. (lihat, Ketika Rosiana Silalahi "Paksa" JK Bicara "Panas")

Tanya-jawab "panas"terjadi dalam Talkshow Bersama Rosiana Silalahi Pemimpin Ala Saudagar, rangkaian Kompas Kampus.

Ribuan sivitas akademika, politisi, dan pejabat memenuhi Baruga AP Pettarani. Kursi di ruang bawah gedung terbesar di Unhas yang selalu dijadikan tempat wisuda mahasiswa itu terisi semua.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo juga ketiban pertanyaan "panas" dari Rosiana.

Syahrul diminta menegaskan sikap terhadap dualisme kepengurusan DPP Partai Golkar. Syahrul menjawab tegas, "Saya ikut Pak JK."

JK tiba di Kampus Unhas sekitar pukul 14.00 wita.

Berikut pertanyaan 'panas' Rosiana Silalahi yang dijawab Wapres Jusuf Kalla dengan spontan seperti dimuat di halaman utama Harian Tribun Timur Makassar edisi cetak, Selasa (7/4/2015).

Pertanyaan Rosiana Silalahi:

* Wacana penggulingan Jokowi dengan skenario JK jadi presiden dan Puan Maharani jadi wapres.

Jawaban JK

"Itu kerjaannya media sosial. Tidak benar itu."

Pertanyaan:

* Kemungkinan perpecahan duet Jokowi-JK di tengah jalan.

Jawaban JK:

"Untuk apa capek-capek kita kampanye sama-sama kalau harus pecah di tengah jalan. Saya yakin kami bisa sampai 2019. "

Pertanyaan

* Pemerintah sebelumnya lebih baik dari Pemerintah Jokowi-JK?

Jawaban JK

"Era setelah Soeharto, orang bilang era Soeharto lebih baik. Kalau sekarang, orang bilang era SBY lebih baik. Kalau begitu, kalau nilai Jokowi-JK sebaiknya setelah kami diganti."

Pertanyaan

* Perpres DP mobil Rp 210 juta untuk pejabat negara.

Jawaban

"Prosesnya saya tidak tahu. Pak Presiden saja tidak tahu, apalagi saya. Mestinya sekretaris yang harus lebih teliti sebelum disodorkan ke presiden. Karena presiden dan wapres banyak yang harus ditandatangani. Walau demikian, pemberian DP masih lebih efisien dibanding negara yang membelikan mobil dinas yang tentu lebih mahal. Belum lagi negara harus menanggung biaya perawatan."

Pertanyaan

* Pengangkatan alumnus Harvard di Staf Kepresiden

Jawaban

"Itu kewenangan presiden. Silakan saja asalkan tidak melampau kewenangan semisal mengeksekusi. Kan sudah ada menteri."

Pertanyaan

* Presiden Jokowi dituding boneka Megawati

Jawaban

"Di mana pun di dunia ini, orang jadi presiden didukung oleh partai. Maka wajar jika presiden dan wapres jika membuat keputusan penting biasa berkomunikasi dengan partai pengusungnya. Di Amerika, Obama biasa konsultasi dengan partainya. Jadi kalau Presiden dan Wapres berkomunikasi ke Ibu Megawati terkait dengan kebijakannya, itu biasa. Tidak bisa hanya karena berkomunikasi lantas disebut boneka."

Pertanyaan

* Golkar versi Munas Bali atau Munas Ancol

Jawaban

"Saya di Golkar."

Pertanyaan

* Era SBY, JK disebut sangat aktif. Era Jokowi seakan "hilang"?

Jawaban

"Itulah susahnya di Indonesia. Kita aktif, dituding ada dua matahari. Kita tidak muncul, dikira tak kerja. Jadi solusinya, aktif tapi tak perlu diperlihatkan."

Pertanyaan

* Keinginan kelak menjadi Presiden RI?"

Jawaban

"Dulu pernah ada. Sekarang tidak ada lagi. Ini karena pertimbangan umur. Sudah cukup wapres."

Pertanyaan

* Lebih penting terima telepon Jokowi atau Ibu Megawati

Jawaban

"Dua-duanya utama. Karena keduanya pemimpin."

Baca Juga Artikel Lain


  1. Pelawak Kiwil dan Kisah Istri Balas Dendam
  2. Mahasiswi Goyang dengan Profesor di Springbed
  3. Macet di Makassar itu Menyenangkan!
  4. Gerombolan Hutan vs Geng Motor Makassar
  5. Fenomena Pohon Tumbang di Kota Dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun