Mohon tunggu...
Supyan Sauri
Supyan Sauri Mohon Tunggu... -

Anak petani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Hidup dari Butiran Beras

15 Mei 2018   17:32 Diperbarui: 15 Mei 2018   18:29 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat adalah panen dimana para petani memetik hasil perjuangan dan penantan selama kurang lebih 100 hari. Ini adalah dimana sang anak telah lulus dari pendidikan menengah atas yang di enyamnya selama ini.

Pada proses ini sebenarnya padi belum siap untuk di pasarkan namun ada sebagian petani yang menjual hasil panennya dalam bentuk gabah, ini bisa kita gambarkan bahwa setelah lulus pendidikan menengah atas orang-orang sudah ada yang mulai bekerja dan mencari pekerjaan. Namun petani yang menjual hasil panennya dalam bentuk beras maka itu adalah gambaran orang yang memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

Proses terakhir yaitu penggilangan gabah agar menjadi beras, ini menggambarkan untuk menempuh pendidikan lanjut tidak lah mudah, gabah saja harus digiling untuk menjadi beras yang siap dipasarkan ataupun diolah  untuk diamakan, begitupun dalam mengenyam pendidikan lanjut, pasti berbagai hal berat harus dilalui agar tercapainya tujuan pendidikan tersebut. Mulai dari tugas kuliah, kehidupan yang semakin berat dan hal-hal lain diluar dugaan kita.

Itu hanya sebagian gambaran besar saja dalam proses terciptanya butiran beras. Maka dari itu siapapun diri anda jangan pernah berkecil hati. Karena setiap diri kita mempunyai kesempatan yang sama dan pilihan yang selalu ada. Karana hidup adalah sebuah kesempatan dan juga sebuah pilihan. Hal yang perlu dilakukan hanyalah memilih untuk lebih baik lagi atau hanya berjalan di tempat, disitulah letak kesempatan kita, selama kita masih hidup kita masih diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi.

Dan untuk menjadi lebih baik itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, kita harus melaui ujian dan cobaan hidup yang silih berganti. Hadapilah! Karena hidup bukan untuk dihindari, lakukan yang terbaik dan kamu akan mendapatkan yang terbaik pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun