Mohon tunggu...
SUPRIYONO
SUPRIYONO Mohon Tunggu... Guru - Guru

Didalam diri ada segumpal daging, apabila baik segumpal daging itu maka baik seluruhnya, apabila buruk segumpal daging itu, maka buruk seluruhnya, dia adalah "hati"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Filosofi Ki Hajar Dewantara

8 November 2022   06:43 Diperbarui: 8 November 2022   07:46 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selama mengikuti kegiatan CGP banyak ilmu yang saya peroleh, bagaimana seharusnya sebagai Guru, apa yang harus dilakukan saat mendidikk anak, bagaimana memenuhi kebutuhan psikologis anak saat belajar sesuai kodratnya, saya merasa banyak hal yang belum saya lakukan untuk memerdekakan anak.

3. Findings (Pembelajaran)

Awal mengikuti kegiatan Calon Guru Penggerak saya masih bingung, tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara. Namun dengan berjalannya waktu setelah mempelajari modul 1.1 tentang Mulai Dari Diri, kemudian dengan diskusi tentang Eksplorasi Konsep Modul 1.1 yang dipandu oleh Fasilitator dan Kolaborasi dengan sesama peserta CGP, maka saya memperoleh gambaran dan keyakinan bahwa pemikiran KI Hajar Dewantara tentang Filosofi Pendidikan Nasional sangatlah sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh anak.

Sebagai seorang pendidik tugasnya menuntun segala kekuatan kodrat anak untuk mencapai keselamatan dan kebahaagiaan setinggi-tingginya baik individu ataupun sebagai anggota masyarakat, anak bukanlah botol kosong yang siap diisi, namun anak membawa keunikannya masing-masing, tugas pendidika adalah menuntun tumbuh kodratnya untuk memperbaiki lakunya.

Menurut KHD bahwa pendidikan harus menghamba pada murid, pendidikan berpusat pada murid (student centre), sehingga pendidik harus mengakomodir kebutuhan belajar anak, pendidikan yang bahagia dan menyenanangkan, bermain adalah kodrat anak, dengan permainan murid memperoleh pembelajaran yang mendalam.

Pendidkan harus memerdekakan murid, pendidikan memerdekakan lahirnya dan pengajaran memerdekakan batinnya, pendidikan dan pengajaran adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, merdeka untuk menyelasaiakan tugas sesuai bakat, minat, dan sosio kultur/budaya dan kreatifitasnya sehingga menjadi manusia yang tidak tergantung pada orang lain, tetapi berdasar pada kekuatan sendiri.

4. Future (Penerapan)

Setelah saya memahami pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Filosofi Pendidikan Nasional, ternyata sangat penting untuk menuntuk anak sesuai kekuatan kodratnya masing -- masing. Ternyata banyak hal yang harus di perbaiki proses pembelajaran peserta didik yang saya lakukan. Selama ini masih lebih banyak proses pembelajaran yang berpusat pada Guru, oleh karena itu harus diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, pembelajaran yang menyenangkan, sehingga murid memperoleh pengalaman pembelaran yang mendalam, tidak hanya sekedar mencapai ketuntasan kompetensi dasar.

Pembelajaran yang mengakomodir kodrat alam dan kodrat zaman, sekarang anak-anak hidup pada masa abad 21 maka model pembelajaran sangat bervareasi yang memanfaatkan teknologi, sehingga pembelajarannya menyenangkan.

Demikian jurnal refleksi tentang Filosofi Ki Hajar Dewantara, semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak, "Tergerak, Bergerak dan Menggerakkan"

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun