Mohon tunggu...
Supriyatin
Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

Berdedikasi untuk Dunia Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi "Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1"

1 September 2023   10:25 Diperbarui: 15 September 2023   19:14 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sehat dan bahagia,

Perkenalkan nama saya Supriyatin. Saya adalah Calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari SDN Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada kesempatan ini saya menuliskan artikel tentang koneksi antar materi berupa kesimpulan dan refleksi dari modul 1.1  serta pengalaman baru yang dipelajari dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Berikut pertanyaan-pertanyaan pemantik dalam membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara:

1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari modul 1.1?

Sebelum mempelajari modul 1.1 saya menganggap bahwa murid di kelas saya adalah objek dimana seorang murid harus mengikuti perintah serta aturan yang diberikan oleh seorang guru yang tanpa saya sadari telah menerapkan teacher center. Saya beranggapan bahwa pembelajaran berpusat pada guru selama proses pembelajaran akan lebih membuat murid lebih paham terkait materi yang sedang dipelajari. Namun hal tersebut membuat murid menajdi kurang bisa mengeksplor potensi yang dimiliki.

Murid juga dituntut untuk memahami semua materi pelajaran agar saat kegiatan penilaian murid mendapat nilai yang tinggi sehingga semua pelajaran dapat dituntaskan sesuai target kurikulum.

Sampai terkadang saya kurang memperhatikan bagaimana minat murid saya serta perilakunya selama di kelas karena saya terlalu semangat untuk menyampaikan materi dengan harapan agar murid mampu memahami materi yang disampaikan dan dapat mengerjakan tugasnya tepat waktu.

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung saya berusaha memberikan contoh perilaku yang baik dengan bagaimana sikap di kelas saat guru sedang menerangkan, namun terkadang kondisi kelas menjadi seperti menegangkan karena seolah-olah murid terpaksa untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Tanpa saya sadari saat mengajar masih sering menggunakan metode ceramah sehingga hanya sedikit memberikan ruang pada murid.

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini?

Setelah saya mempelajari modul ini banyak sekali hal-hal baru yang saya pahami, jika pembelajaran masih menggunakan model Teacher Center, tidak memberikan ruang kepada murid untuk lebih mengekplor bakat yang dimiliki.

Saya juga menjadi lebih memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa pada hakekatnya “Pendidikan Berpihak/Berpusat pada Murid”. Pendidikan seharusnya bersifat menuntun murid dan disesuaikan dengan kodrat alam dan perkembangan zaman.

Saya juga semakin memahami akan makna dari semboyan pendidikan yang berbunyi:

Ing Ngarsa Sung Tuladha (di depan memberi teladan)

Seorang pendidik harus bisa membimbing dan mengarahkan agar tujuan pembelajaran yang dipelajari siswa benar dan tepat.

Ing Madya Mangun Karsa (di tengah memberi motivasi untuk terus berkarya)

Seorang pendidik dapat memfasilitasi dengan beragam metode dan strategi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, memberikan motivasi-motivasi sehingga potensi yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik.

Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan)

Seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan dan arahan yang baik kepada siswa untuk selalu belajar guna mencapai cita-citanya.

Ki Hadjar Dewantara juga mengingatkan pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada. Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan perkembangan teknologi.

Dengan mengikuti pelatihan calon penggerak banyak sekali perubahan diri yang saya alami. Saya menjadi melek teknologi khususnya dalam mengirimkan tugas-tugasnya yang bisa dikirimkan dengan berbagai model. Diantaranya saya memanfaatkan beberapa aplikasi berbasis online seperti canva untuk membuat tugas. Tugas tersebut kemudian saya unggah melalui channel youtube sendiri. Saya juga jadi mengetahui bagaimana menulis artikel di media sosial. Saat pertama kali membuat tampilan video di channel youtube sendiri serta berhasil membuat artikel melalui kompasiana rasanya luar biasa senang sekali. Beberapa respon akan hasil karya saya sendiri yang telah saya share di media sosial juga sangat membangun untuk terus semangat berkarya.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda mencerminkan pemikiran KHD?

Yang dapat saya terapkan agar kelas saya mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah menjadikan murid di dalam kelas sebagai subjek bukan objek, sehingga murid memiliki kemerdekaan dalam belajar dan menjadi aktif disetiap kegiatan pembelajaran.

Menerapkan pendidikan yang berpihak/berpusat pada murid dan memberikan respon yang positif dikala murid sedang mengekspresikan dirinya serta memposisikan seorang guru sebagai fasilitator yang memberikan tuntunan dan arahan agar murid tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya, sehingga akan terwujud keselamatan dan kebahagiaan bagi murid.

Mengajak murid dalam membuat kesepakatan kelas sehingga guru tidak dominan dalam memberikan aturan kelas.

Memberikan ruang dan kesempatan kepada murid agar bisa mengekspresikan dirinya sehingga guru mampu melihat bakat dan minat dari murid tersebut yang nantinya dapat menuntun murid untuk diarahkan kepada hal yang lebih baik.

Menciptakan suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang lebih menarik dan inovatif. Memberikan pembelajaran yang menyenangkan melalui media pembelajaran yang bervariasi baik berupa gambar, video maupun audio atau pembelajaran yang berbasis permainan.

Sebagai pendidik saya berusaha menunjukkan teladan dan contoh yang baik dengan memberikan penguatan pendidikan karakter kepada murid sesuai dengan 6 Profil Pelajar Pancasila (Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif).

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntun anak sesuai dengan kodrat alam dan perkembangan zaman untuk mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun