Mohon tunggu...
Refra Elthanimbary
Refra Elthanimbary Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang Penulis lepas yang melepas diri dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menulis

24 Mei 2023   18:12 Diperbarui: 24 Mei 2023   18:14 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mike Tinnion on Unsplash   

Sederhana bukan judul tulisan ini? Cuma menggunakan satu kata saja. Memang begitu, saya hanya ingin menggunakan satu kata untuk menggambarkan betapa mudah memulai untuk menulis, atau membuat sebuah tulisan, dimulai dengan satu kata saja.

Pada dasarnya, sebagai manusia modern, kita bisa menulis dengan mudah selama "fungsi indra" kita masih aktif.

Apa yang kita lihat, serta kita dengar. Sudah bisa menjadi bahan "komat-kamit", sembari jemari kita menari diantara tombol gagdet atau laptop.

Seperti judul dan tema tulisan ini. Hnaya bermula dari obrolan singkat saya dengan salah seorang senior ditempat kerja. 

Kami membicarakan kegelisahan terhadap kurangnya budaya literasi di lingkungan tempat kami bekerja.

Memang betul literasi itu tidak tidak melulu tentang tulisan, atau seorang yang pandai dalam tulis-menulis. Literasi bisa berbagai hal.

Tetapi nyatanya, segala hal perbincangan di ruang media sosial, umumnya dimulai dengan tulisan status, atau cuitan dari seseorang. Serta didukung sedikit karya visual, berupa gambar dan video.

Bahkan, karya visual gambar, dan video tanpa kemampuan menulis dari sesorang, akan menjadi satu karya yang "yatim".

Tidak berlebihan saya labeli "yatim". Karena tulisan pada dasarnya mempunyai suatu kekuatan "magis" yang tidak kita sadari.

Melihat Data

Jika melihat data yang dirilis capitalizemytitle.com, rata-rata orang dewasa biasanya mengetik sekitar 40 kata per menit saat menulis untuk sebuah tulisan ringan, serta 5 kata per menit untuk esai atau artikel mendalam. 

Seorang yang dewasa dapat menulis tangan dengan kecepatan 20 kata per menit. Sedangkan seorang sarjana biasanya harus mampu menulis dengan kecepatan 60-70 kata per menit untuk menulis esai dengan cepat.

Menulis 1 halaman bagi seorang dewasa, memakan waktu sekitar 12,5 menit untuk mengetik di keyboard, serta butuh 25 menit untuk menulis dengan tulisan tangan.

Namun, jika konten perlu menyertakan penelitian mendalam, tautan, kutipan, atau grafik seperti untuk artikel blog atau esai sekolah menengah, durasinya dapat bertambah menjadi 1,7 jam, untuk 1 halaman.

Sebuah studi yang dilangsungkan di sebuah universitas di Amerika Serikat juga mengatakan, dalam sehari, perempuan bisa mengucapkan sekitar 20 ribu kata per hari, sementara lelaki sekitar 7 ribu kata per hari.

Jika kita lihat berdasarkan gender. Maka, rata-rata seorang lelaki dewasa berbicara 7 ribu kata per hari (kecuali bisu dan gagu). Sedang perempuan dewasa dapat berbicara 20 ribu kata perhari. 

Autokritik

Data di atas setidaknya membuktikan, bahwa sebenarnya kita mampu secara alami untuk menulis. Apalagi dengan banyaknya informasi yang kita terima dari sekitar, atau bahkan dari gadget kita.

Belum lagi jika kita membuka data rata-rata waktu kita dalam menggunakan media sosial, mulai dari Tiktok, Instagram, Facebook dan Twitter. 

Sangat muda rasanya untuk menghasailkan minimal satu buah tulisan dalam sehari. Walau ditengah kesibukan kita dalam bekerja. 

Saya sering mengatakan, bahwa menulis itu seperti berbicara. Seperti tulisan ini, sembari berbicara dan menasehati diri sendiri, bahwa memulai untuk menulis itu sangat mudah. 

Yang tidak mudah itu menjaga semangat untuk menulis, seperti senior saya  yang lagi konsisten menulis di atas, semoga saya juga konsisten he he he. Allahu a'alam bisshowwab.* 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun