Dalam firman Allah Swt, yang masyhur,"....Yarfaillahulladzina Amanu Minkum Walladzina Utul Ilma Darojat.." (QS. Al Mujadalah. 11), yang artinya: Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan (iImu) beberapa derajat.
Ayat ini menegaskan, bahwa seorang yang beriman, dan berilmu akan ditinggikan beberapa derajat oleh Allah Swt. Untuk mecapai keimanan, mustahil rasanya jika tidak dengan membaca. Kenapa bisa? Kita bisa mengambil contoh dari Nabi Ibrahim Alaihisalam. Nabi Ibrahim Alaihisalam dalam proses menemukan Tuhan (baca: proses beriman) adalah dengan membaca.
Nabi Ibrahim Alaihisalam, membaca (baca:mengamati) bintang bintang, kemudian bulan, sampai kepada matahari. Dengan proses membaca tersebut, Ia sampai pada kebenaran dan mengingkari semua benda langit tersebut, karena secara logika tidak layak dijadikan Tuhan atau Pencipta. Lewat proses membaca itulah, Ibrahim dapat menemukan Tuhannya yaitu Allah Swt.
Dengan melihat proses membaca, yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim Alaihisalam, sudah bisa tergambar jelas. Bahwa untuk mencapai keimanan, adalah dengan membaca. Begitu juga jika ingin mendapatkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan, tentu datang dari yang punya ilmu itu sendiri, yaitu Allah Swt.
Maka membacalah! Membaca itu sebuah rahmat, yang menghantarkan diri untuk tunduk pada Pencipta. Kegemaran membaca adalah sebuah kebahagiaan, yang diinginkan oleh seorang hamba agar bisa sampai pada kedekatan dengan Tuhannya. Wallahu a'lam bisshowab.*