Mohon tunggu...
Refra Elthanimbary
Refra Elthanimbary Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang Penulis lepas yang melepas diri dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Kambing Hitam" Kenapa Tidak "Banteng Hitam"?

5 Agustus 2022   09:19 Diperbarui: 5 Agustus 2022   09:36 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Nandhu Kumar on Unsplash   

Apakah karena Banteng, atau hewan yang lebih besar daripada Kambing, saat istilah ini digunakan oleh masyarakat tidak dijumpai? Ataukah Banteng, dan hewan sejenisnya ini terlalu kuat, untuk ditangkap dan dikambing-hitamkan?

Tentu akan menarik, jika hewan seperti Banteng, dan sejenisnya yang disitilahkan seperti itu. Sebut saja "Banteng Hitam". Kalau Masyarkat pada umumnya menggunakan istilah "Banteng Hitam", maka yang ada dibenak kita adalah, yang besar dan kuat seperti Banteng (baca: orang kuat) saja bisa "dihitamkan", apatalagi cuma Kambing (baca: orang kecil).

Hmm, sepertinya semakin tidak mengarah bahasan ini, sampai-sampai saya merasa "dikambing hitamkan" oleh ide saya untuk menulis tema ini. Anggap saja ini untuk merenggangkan jemari dan saraf leher, setelah terlalu sering melihat banyak yang dikambing hitamkan karena hal ini dan itu. Heheu. Tabik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun