Dalam gelap malam di samping rel kereta;
tenda dan lilin jadi saksi tubuhmu yang basah
peluh dan desahmu, tak bisa didengarkan malam
tak peduli siksa mulut tetangga, asal anakmu bersekolah
Kau 'malaikat malam' Â yang tak bersayap
dalam temaram, tidak kau jual ayat Tuhan untuk makan
rel kereta, adalah bumi yang ikhlas menerima-mu
lilin dan tenda, adalah kehangatan yang menyelimuti-mu
di mata-mata hidung belang kau adalah jasaÂ
di hati gadis kecilmu kau surga dunia nya
kau Malaikat korban mulut penguasa
Kau Malaikat, korban janji yang berkuasa
oh, terbanglah bersama sayap-sayapmu itu
pergi-lah dengan tabah dan sabarmu
datang-lah pada yang mencintai mu tanpa palsu
rahmat-Nya seluas ketidaktahuan mu
Manokwari, 03 November 2021 M.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H