Sahabat sejati atau kalyanamitta (bestie) merupakan salah satu konsep yang  penting dalam ajaran Buddha. menurut buddha sahabat sejati merupakan faktor kunci dalam usaha untuk mencapai pencerahan atau kebahagiaan yang sejati, hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan hubungan interpersonal yang memuaskan untuk mencapai keberhasilan dan dan pencerahan batin. Sahabat sejati merupakan orang yang saling mendukung dan memperjuangkan kebaikan satu sama lain, tanpa ada maksud untuk mencari keuntungan atau kepentingan diri sendiri
Menurut Buddha, sahabat sejati adalah orang yang berlaku adil, tulus, ramah, memiliki kejujuran yang tinggi, dan memiliki minat yang sama dalam berbagi kebaikan. Mereka dapat dipercaya dan memiliki empati yang tinggi. Sahabat sejati juga selalu berusaha untuk memahami satu sama lain dan menghargai keunikan setiap orang.Â
Mereka  menghargai perbedaan dan menghargai kebaikan yang ada di dalam diri orang lain. Buddha juga menekankan bahwa sahabat sejati akan selalu bersedia membantu dan mendukung satu sama lain. Dalam ajaran Buddha, sahabat sejati memiliki peran penting dalam membantu individu untuk memperluas kesadaran dan mendukungnya dalam perjalanan menuju pencerahan atau nirwana. Buddha berpesan dalam dhammapada  syair 328 demikian
"Apabila dalam pengembaraanmu, engkau dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakuan baik, pandai, dan bijaksana, maka hendaknya engkau berjalan bersamanya dengan senang hati dan penuh kesadaran untuk mengatasi semua bahaya."
Sahabat sejati  dalam pandangan Buddha merupakan sumber dukungan moral dan kesejahteraan yang sangat penting bagi individu yang berusaha untuk mencapai tujuan spiritual secara batiniah maupun kebahagiaan hidup.Namun, Buddha juga menekankan bahwa untuk memiliki sahabat sejati yang baik, seseorang harus terlebih dahulu menjadi sahabat sejati bagi dirinya sendiri, yaitu mampu membangun hubungan yang baik dan sehat dengan dirinya sendiri, memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri dan sahabat sejati.Â
Hal tersebut disampaikan Buddha dalam Dhammapada syair  157 dan 158 "Bila orang mencintai dirinya sendiri,maka ia harus menjaga dirinya dengan baik.Orang bijaksana selalu waspada selama tiga masa dalam kehidupannya. Hendaknya orang terlebih dahulu mengembangkan diri sendiridalam hal-hal yang patut,dan selanjutnya melatih orang lain.Orang bijaksana yang berbuat demikian tak akan dicela"
Dalam ajaran Buddha,keberadaan sahabat sejati memiliki peran penting hal tersebut memberikan pengertian betapa manusia sangat membutuhkan hubungan interpersonal yang positif dan bermanfaat dalam mencapai kebahagiaan sejati. Sahabat sejati merupakan orang yang saling mendukung dan memperjuangkan kebaikan satu sama lain tanpa mengharapkan keuntungan pribadi atau egoisme.
Mereka memiliki rasa saling menghargai dan tidak pernah menghakimi sesama. Mereka harus selalu siap untuk membantu orang lain tanpa mengharapkan apa pun balasan. Sahabat sejati juga harus bersedia berbagi kebaikan dan menjadi sumber inspirasi bagi orang lain.
Mereka memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga hubungan sahabat mereka dan menciptakan sebuah lingkungan yang saling menghargai. Dengan demikian, sahabat sejati menurut Buddha adalah orang-orang yang berbagi kebaikan, ramah, dan saling menghargai. Apabila kita  tidak menemukan seorang sahabat sejati Buddha menganjurkan untuk berusaha sendiri menjadi sahabat sejati bagi diri sendiri terlebih dahulu. dalam Dhammapada  329 Buddha menyampaikan bahwaÂ
"Apabila dalam pengembaraanmu engkau tak dapat menemukan seorang sahabat yang berkelakukan baik, pandai, dan bijaksana,maka hendaknya engkau berjalan seorang diri, seperti seorang raja yang meninggalkan negara yang telah dikalahkannya, atau seperti seekor gajah yang mengembara sendiri di dalam hutan".
Demikianlah pendapat Buddha tentang sahabat sejati. Selain itu, beliau juga menekankan bahwa orang yang benar-benar mencintai kita adalah sahabat sejati yang sejati.
Kesimpulannya, sahabat sejati menurut Buddha adalah orang yang berlaku adil, tulus, ramah, memiliki kejujuran yang tinggi, dan memiliki minat yang sama dalam berbagi kebaikan. Mereka juga harus dapat dipercaya dan memiliki empati yang tinggi. Mereka juga harus berusaha memahami satu sama lain dan menghargai keunikan setiap orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H