Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Puisi | Kedai Kopi Kenangan

3 Oktober 2018   23:26 Diperbarui: 4 Oktober 2018   13:10 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dikedai kopi ini. Perlahan-lahan rasa kehidupan perjalanan hidupku terbayangkan. Cerita demi cerita kopi pertama mulai merasuki tenggorokanku. Pahitnya membuka pikiranku, menyadarkan aku betapa likunya masahku. Ketika itupun aku bersandar sejenak menghayati hujan perlahan memanggil kawannya. Kursi kedai yang sederhana menerimaku sandarannya seperti memelukku, membuatku hangat menikmati kopi dikedai ini.

Sekejap aku disadarkan dengan suara merdu mengiringi hujan memecah kesunyian. Lagu "rindu sahabat" dari iksan skuter menemani pahitnya kopi malam ini. Kopi tanpa gula yang sengajah ku pesan dari pelayan kedai ini.

Di sini, tepat dimana saat lampu-lampu mulai dipadamkan. Aku masi terduduk dengan kepasrahan yang lapang. Menggores kata mewarnai kehidupan. Berupaya agar semuah melayang diantara pekat aroma kopi. Tepat setelah jejak-jejak dilangkahkan aku disini menanti. Menanti pelukan yang dulu perna kau nikmati. Mencari kesetiaan namun menemui kehilangan. Hancur berkeping, tersapu lara, terngais sedu dengan benamnya air mata.

Saatnya ku berdiri, dan Santailah sejenak karna tepat setelah menja-meja kedai ini ditinggalkan. Kedai ini menjadi sosok sahabat yang menyimpan keterangan. Sesuatu yang perna kita upayakan. Beribu rencana yang perna kita harapkan. Semuah lenyap.

Kau pergi meninggalkan banyak harapan yang satupun belum kita wujudkan. Dan kini satu-satunya yang tersisah hanya goresan parasasti kesendrian.

Kapanpun sunyi merasuk jiwamu, kemarilah pesanlah kopi terpahit namun semanis masalalu mu. Genggam dukamu dengan harap paling bahagia.

Niscaya kopi yang kau pesan tidak akan sepahit kehilangan.

Supriyadi junaha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun