Enggak karena yang selalu Gembira itu setahu saya cuma Soda Gembira dan Sepeda Gembira. Nah, kalo ditanya apa pelawak itu selalu Happy. Jawabnya tidak juga, karena yang suka Happy itu cuma penyanyi Happy Koes Endang. Kwak-kwak-kwak! Yang pasti Pelawak itu selalu lucu.
Apakah pernah melawak yang penontonnya tidak ada yang tertawa?
 Alhamdulillah kita selalu sukses. Karena kita selalu menggunakan teori kaidah JURNALISTIK, yakni 5 W + 1 H. What, Where, When, Why, Who + How? Apa acaranya, Dimana acaranya, Kapan acara tersebut diadakan, Mengapa acara itu diadakan, Siapa yang mengadakan. Baru H nya itu How Long, How Far, How Much.. baru endingnya menghasilkan Humor.
Ketika anda sedang sedih, tapi harus tampil melawak. Apa yang anda lakukan?
Konsepnya kita gak boleh kayak PEMURUNG atau PEMULUNG. Pasalnya kalo PEMURUNG itu adalah Orang yang tidak pernah ceria. Sedang kalo PEMULUNG itu adalah Olang yang tidak pelnah Celia. Hahaha!
Bagaimana cara anda mengumpulkan bahan lawakan sebelum tampil?
Soal itu saya gak kesulitan. Karena saya juga menerbitkan buku-buku plesetan dan buku-buku Humor yang hingga kini masih banyak peminat dan pembelinya.
Bagaimana ceritanya seorang pelawak sekaligus menjadi penulis buku?
Ya tujuan awalnya agar saya tetap bisa kreatif. Tidak kering ide-idenya. Mengasah kelucuan yang bisa lebih tajam lagi humor-humornya. Dengan seperti itu saya juga sudah membantu untuk tidak melakukan CURANMOR alias Pencurian Bahan-bahan HuMor.
Kapan pertama kali menulis buku?Â
Saya Menulis Sejak SD kelas 1. Tulisan saya yang pertama adalah : INI BUDI, INI IBU BUDI DAN INI BAPAK BUDI. Hihihi!