Mengawali hari pertama di tahun baru 2025 yang jatuh pada hari Rabu aku menghabiskan waktu di rumah untuk menikmati liburan kerja. Sisa hujan semalam masih terasa, cuaca pagi yang sempat cerah sebentar segera tertutup mendung ringan dengan sesekali diselingi serpihan kecil air hujan yang jatuh terbawa angin. Ketika keluar ke jalan raya nampak mobil dan sepeda motor juga ramai sedang.
Pagi itu aktifitas pertama yang aku lakukan adalah mengunjungi tanaman lombok hias yang aku tanam di dalam sebuah Greenhouse (GH) tempat aku dulu menanam sayuran hidroponik. Karena sebelumnya ada kendala air pdam yang sering mati, budidaya sayur hidroponik untuk sementara waktu aku stop dulu. Dan daripada nganggur GH aku manfaatkan untuk menanam lombok hias dengan media cocopeat didalam pot atau polibag. Dan karena ditanam secara manual maka harus dilakukan penyiramannya secara manual pula guyurponik. Â
Selesai melakukan aktifitas berkebun aku segera pulang, karena tadi pagi tidak sempat sarapan pagi. Maka begitu tiba di rumah aku langsung ambil piring dan nasi untuk mengisi perut dengan lauk udang goreng. Selesai sarapan, aku ambil hp dan segera membuka Kompasiana yang sudah penuh dengan tulisan teman-teman Kompasianer. Rupanya awal tahun baru 2025 ini memberikan spirit luar biasa bagi kawan-kawan Kompasianer untuk menuliskan pengalaman capaian yang diraih selama tahun 2024 silam.
Sampai akhirnya saya menemukan tulisan teman Kompasianer asal Wonogiri yang sekarang tinggal di Jakarta, mas Andriyanto namanya. Sebuah artikel yang berjudul " The Legend of the Condor Heroes : Sebuah perjalanan yang tak terduga dan penuh kejutan. Pada artikel tersebut mas Andriyanto bercerita bagaimana perjalanan dia mulai menulis di Kompasiana yang awalnya hanya sebagai pembaca aktif saja. Sarjana Sastra yang awalnya mengaku kurang percaya diri untuk menulis ini akhirnya mulai aktif menulis di Kompasiana sejak pandemi melanda.
Keingin tahuannya tentang sejarah, peradaban, budaya, fenomena alam, dan ilmu pengetahuan membawa Andriyanto ingin mencari tahu hal baru yang menarik yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang awam di Indonesia. Berbekal kemampuan dalam berbahasa asing, dia mulai mengumpulkan kisah-kisah sejarah, kebudayaan, peradaban, fenomena alam, dan ilmu pengetahuan. Dan kisah-kisah budaya peradaban dunia tersebut yang akhirnya banyak mewarnai karya tulisannya di Kompasiana. Dan pada tahun 2024 ini akhirnya dirinya meraih peringkat #5 di Kompasiana. Sebuah pencapaian yang sungguh luar biasa. Selamat ya mas Andriyanto.
Setelah membaca tulisan tersebut aku pun juga ingin tahu seperti apa peringkatku di Kompasiana, Akhirnya aku buka rubrik Kilas Balik 2024 Kompasiana yang penghitunganya sampai bulan November 2024 saja. Dari data statistik yang ditampilkan di Kompasiana sepanjang tahun 2024 tingkat keterbacaan artikel saya adalah 14,691. Dan konten yang paling nge-hit adalah tulisan berjudul; Ramadhan di Lereng Semeru.