Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Masjid jamik Ismail Bedali Menjadi Salah Satu Masjid Go Green di Kabupaten Malang

31 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 31 Desember 2024   12:25 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Jamik Ismail Bedali adalah salah satu masjid yang menjadi tempat transit favorit bagi para musafir yang melintas di wilayah ini. Sebab masjid yang berlokasi di Jl Dr Wahidin No 110 desa Bedali kecamatan Lawang ini tempatnya memang berada di pinggir jalan raya Malang Surabaya. Persisnya berada sekitar 500m di sebelah selatan pintu tol Lawang. Letak masjidnya berada di sebelah barat jalan yang ditandai dengan bangunan Menara tinggi.

Keberadaan Masjid Jamik Ismail Bedali ini memang cukup representatif untuk dijadikan tempat transit karena memiliki tempat parkir yang luas. Selain itu di masjid ini juga memiliki ketersediaan air bersih yang sangat cukup melimpah untuk tempat berwudlu atau bersuci.

foto:dokpri
foto:dokpri

Sebagaimana diketahui bahwa air bersih yang digunakan untuk bersuci menjadi kebutuhan utama bagi sebuah masjid. Dan merupakan anugerah nikmat yang luar biasa yang diberikan oleh Allah swt bahwa air bersih yang mengalir ke masjid Ismail ini berasal dari sumber air milik Masjid Jamik Ismail Bedali sendiri.

Selama bertahun-tahun sumber air ini mensuplai kebutuhan air masjid. Selain digunakan untuk masjid, limpahan air yang berlebih juga dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan air warga sekitar. Lokasi sumber air sendiri terletak sekitar dua kilo meter di sebelah barat bangunan masjid Ismail.

Menyadari bahwa sumber air menjadi faktor penting untuk mensuplai kebutuhan air masjid, maka dipandang perlu untuk menjaga keberadaan sumber air agar bisa tetap mengalir baik. Oleh karena itu pada akhir tahun 2022 silam takmir masjid Ismail mengadakan penanaman 1500 pohon di lahan sumber air masjid.

Buah Matoa siap ditanam di lahan sumber air masjid (foto:dokpri)
Buah Matoa siap ditanam di lahan sumber air masjid (foto:dokpri)

Tujuan kegiatan tanam pohon ini untuk menjadikan kawasan sumber air menjadi hijau kembali. Sebab di lahan sekitar sumber air sudah mulai banyak berkurang pepohonannya. Dan bila terus dibiarkan akan bisa mengganggu keberadaan sumber air nantinya. Oleh karena itu perlu untuk dilakukan kegiatan penanaman pohon agar bisa mengembalikan kawasan tersebut menjadi rindang.

Dalam perjalanannya ternyata tidak mudah untuk menjadikan kawasan sumber air menjadi hijau dalam waktu sekejab. Sebab pohon yang sudah ditanam butuh pemeliharaan dan perawatan untuk bisa tumbuh baik. Dan untuk merawat pohon di lahan sumber air ini butuh orang-orang yang dengan ikhlas mau melakukan pekerjaan tersebut secara sukarela. Karena ini pekerjaan sosial yang tak ada bayarannya.

Pohon sukun juga ditanam disini (foto:dokpri)
Pohon sukun juga ditanam disini (foto:dokpri)

Syukur alhamdulillah, ternyata masih ada saja orang yang mau peduli dan dengan sukarela merawat tanaman di masjid. Mereka adalah para jamaah dan takmir masjid Ismail yang mau menyedekahkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk pelestarian lahan sumber air masjid. Dalam seminggu setidaknya mereka bisa dua sampai tiga kali bekerja di lahan sumber air.

Selain merawat pohon-pohon yang masih hidup, mereka juga melakukan sulaman terhadap pohon yang mati dengan menanam bibit pohon baru. Bahkan mereka sekarang mulai menggarap lahan produktif dengan menanami sayur palawija. Harapannya nanti sayurannya bisa digunakan untuk kebutuhan dapur masjid untuk acara makan bersama di masjid, Jum'ah berkah, atau acara buka puasa bersama di bulan Ramadhan.

Sayur palawija ditanam untuk kebutuhan dapur masjid (foto:dokpri)
Sayur palawija ditanam untuk kebutuhan dapur masjid (foto:dokpri)

Pekerjaan masih terus berjalan dan tetap berproses hingga kini. Pelestarian lahan sumber air masjid ini memang tujuan utamanya adalah sebagai kegiatan konservasi sumber air yang digunakan oleh masjid. Namun begitu pemanfaatan lahan produktif untuk menanam pohon buah-buahan juga akan memberikan dua manfaat sekaligus. Yaitu manfaaat konservasi lingkungan dan juga manfaat ekonomi dari hasil panen buahnya.

Pun demikian halnya dengan menanam sayur lombok, terong, kacang panjang, ketela pohon, singkong, dan lain-lain juga sangat baik untuk membantu memenuhi kebutuhan masak di dapur masjid. Sebab dengan menanam sayur mayur sendiri, maka itu bisa membantu mengurangi biaya pengeluaran seksi dapur masjid.

foto:dokpri
foto:dokpri

Kegiatan pelestarian lingkungan dengan menanam pohon dan pengelolahan sumber air yang dilakukan Masjid Jamik Ismail Bedali ini sudah sejalan dengan program masjid hijau. Masjid Ismail memiliki kepedulian untuk menjaga keberlangsungan sumber air dan ketahanan pangan masjid dengan menanam banyak pohon dan sayur palawija.

Dengan begitu masjid Ismail Bedali ini telah turut berkontribusi untuk penyelamatan lingkungan melalui kegiatan penanaman pohon yang bisa membantu mengurangi emisi karbon dan mengurangi perubahan iklim akibat pemanasan global. Apa yang dilakukan oleh Masjid Jamik Ismail Bedali ini sudah sepatutnya mendapat dukungan dari banyak pihak. Sebab kerja nyata yang sudah dilakukan ini akan cepat terwujud bila mendapat dukungan dari banyak pihak yang peduli.

Lawang, 31 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun