Konsep penjualan melon seperti ini ternyata banyak diminati oleh masyarakat. Sebab pngunjung bisa berwisata bersama keluarga sambil mengincip rasa buah melon di kebun. Apalagi buah melonnya juga dijual dengan harga yang cukup terjangkau dengan rasa buah yang sangat berkualitas. Maka tak heran, hanya dalam hitungan beberapa hari saja buah melon di kebun sudah habis terjual.
Kebun melon Puspa Agraria ini selain menjadi destinasi wisata ketika musim panen tiba juga sering dikunjungi oleh tamu . Umumnya tamu datang ke kebun untuk belajar dan melihat langsung proses budidaya melon hidroponik. Sebab kebun melon Puspa Agraria ini juga menyediakan sarana edukasi bagi masyarakat khususnya siswa sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi.
" Kami juga sering menerima kunjungan tamu dari instansi pemerintah, mahasiswa, siswa sekolah, dan masyarakat umum seperti petani sekitar sini. Mereka datang kesini untuk melihat, berdiskusi, dan belajar tentang proses menanam melon secara hidroponik." terang Fajar lagi.
Sudah banyak siswa SMK Pertanian dan Mahasiswa Pertanian yang pernah magang di tempat ini. Mereka yang magang disini berasal dari sekolah atau kampus di berbagai kota seperti Malang, Surabaya, Kediri, Pasuruan, Bojonegoro, Pamekasan dan lain-lain. Mereka belajar budidaya melon mulai dari Nol hingga sampai ke pemasaran dan penjualan.
Seluruh kegiatan proses penanaman melon hidroponik di kebun ini sudah terdokumentasi dengan rapi dalam catatan SOP (Standard Operating Prosedur). Sebagai petani milineal yang melek tekhnologi mereka sudah mampu mengadopsi cara pertanian modern dengan menyandingkan ilmu pengetahuan dan kearifan lokal.
Menjadi menarik melihat kiprah petani muda milineal dalam mengembangkan budidaya melon hidroponik. Ini memunculkan sebuah harapan baru bahwa program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional bisa segera tercapai dengan peran serta para petani milineal. Memang sudah seharusnya generasi muda milineal mau terjun di dunia pertanian untuk turut serta memajukan dunia pertanian dengan ilmu pengetahuan, skill, dan pengalaman yang dimilikinya.
Lawang, 12 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H