" Di basecamp biasanya kami melakukan latihan band. Me- retake lagu EGA untuk kita tuangkan ke dalam aplikasi smule dan YouTube dalam bentuk karaoke. Kami juga melakukan latihan vocal untuk anggota members EGA. Termasuk juga berdiskusi mencari program-program baru" tutur Budi.
Namun begitu ayah dari empat orang anak yaitu M Darikussolihin, M Aldi Rifaludin, Yuni Amalia Putri, dan M Ikhsanurhakim ini mengaku bahwa dirinya senang dengan aktifitasnya di NCSK karena semakin banyak teman dan saudara.
"Alhamdulillah di NCSK ini jadi tambah banyak saudara. Dan meskipun dengan kemampuan yang tidak seberapa sebisa mungkin kami berusaha membuat senang orang sekeliling kita" ujar lelaki yang saat ini tinggal di Perum Pondok Arum BLPK F5/22 Tangerang.
NCSK band sudah manggung di banyak kota utamanya Jabodetabek, Bandung, Ciamis, Cirebon, Banjarnegara, Malang dan kota lainnya. Mereka melakukan latihan seminggu satu kali karena personil nya masih sekolah dan bekerja. Budi berharap NCSK band bisa terus eksis melestarikan lagu karya EGA dan semakin diterima oleh masyarakat luas.
Lelaki yang suka makan tahu dan buah jeruk ini mulai mengenal sosok Ebiet  sejak awal album Camellia 1 diluncurkan pada tahun 1979. Pada jaman itu dia biasa mendengarkan lagu-lagu Ebiet di rumahnya yang kebetulan sudah ada tape recorder.  Dan kebetulan pula di dalam keluarganya lumayan suka semua dengan lagu Ebiet, apalagi yang lelaki.
Menurut Budi alasan utama dia suka dengan lagu EGA karena lagunya sarat makna dan musiknya juga arransementnya apik. Salah satu lagu yang paling disukai adalah lagu yang berjudul "KepadaMu Aku Pasrah".
"Karena di dalam lagu "KepadaMu Aku Pasrah" ini terdapat syair ' rindu keteguhan imanku' yang mendorong kita untuk selalu dekat dengan Tuhan" begitu tutur Budi yang suka membaca buku agama.
Ketika ditanya apakah di rumah juga masih menyimpan koleksi kaset EGA, Budi menggeleng pelan dan menjawab, "Saya tidak menyimpan mas, cuma sekarang lagu Ebiet saya simpan di HP"
Tahun 2013 dalam sebuah acara road show dan penanaman 1 juta pohon di Wanadadi Banjarnegara Jawa Tengah untuk pertama kalinya Budi Hartoyo bertemu dengan sosok idola sang maestro Ebiet G Ade. Tentu saja pertemuan tersebut sangat berarti bagi Budi Yang sangat ngefans dengan EGA.