Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Antara Musim Hujan Dan Kegiatan Tanam Pohon

29 November 2024   16:27 Diperbarui: 6 Desember 2024   00:10 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Survei ke lokasi Budug Asu (foto:dokpri)

Ketika musim penghujan mulai tiba, apa yang pertama kali terlintas di benak para sahabat? Apakah langsung kebayang genteng bocor, jemuran baju, butuh jas hujan, jalanan tergenang air, main hujan-hujanan, banjir dimana-mana, pohon tumbang atau yang lainnya. Pasti setiap orang mempunyai kenangan sendiri ketika hujan pertama kali turun sesuai dengan pengalaman masing-masing.

Kalau saya mempunyai kesan khusus dengan hujan yang pertama turun. Saya selalu suka dengan bau tanah basah yang tertimpa air hujan pertama kali. Baunya itu sungguh khas membawa aroma tanah yang langsung menusuk hidung. Aroma tanah kering yang tersiram air hujan akan menghasilkan nuansa kenangan indah di masa kecil ketika masih suka main hujan-hujanan.

Ketika hujan pertama datang, saya begitu bersyukur kepada Allah swt. Sebab air hujan yang jatuh ke bumi itu akan menghidupkan kembali unsur alam yang ada di bumi. Tanaman yang mulai meranggas kering pasti akan tersenyum gembira ketika hujan pertama datang. Sebab mereka mendapatkan siraman air yang selama ini sangat mereka rindukan.

Survey lokasi tanam (foto:dokpri)
Survey lokasi tanam (foto:dokpri)

Bagi sebagian orang musim hujan mungkin dianggap akan mengganggu kegiatan mereka sehari-hari. Tapi tidak bagi sekumpulan anak-anak muda yang tergabung di komunitas Penggiat Alam Indrialoka. Bagi mereka musim hujan awal dianggap sebagai alarm untuk mulai melakukan persiapan kegiatan penanaman pohon. Bagi mereka musim hujan adalah musim yang sangat ditunggu kehadirannya. Sebab hanya di musim hujanlah mereka bisa mulai melakukan aktifitas penanaman bibit pohon.

Kegiatan tanam pohon yang dilakukan oleh PA Indrialoka ini sudah berlangsung hampir 15 tahun. Mereka melakukan penanaman pohon di hutan dan gunung-gunung sebagai wujud kepedulian mereka untuk pelestarian alam. Mereka melakukan penanaman pohon tidak sendirian, tapi juga mengajak komunitas pendaki gunung yang lain di Malang Raya dan sekitarnya.

Rapat koordinasi panitia tanam pohon (foto:dokpri)
Rapat koordinasi panitia tanam pohon (foto:dokpri)

Sudah ribuan bibit pohon yang mereka tanam di gunung dan di hutan lereng gunung Arjuna Lawang. Memang tak bisa dipungkiri dari ribuan bibit pohon yang sudah ditanam tersebut ada yang selamat tumbuh besar. Tapi tak sedikit pula yang mati karena berbagai sebab seperti kebakaran hutan, kemarau panjang, atau sebab lainnya. Tapi niat baik dan semangat mereka untuk terus berkontribusi ke alam melalui kegiatan penanaman pohon tetap terpelihara baik.

Sebenarnya mereka menanam pohon bukan sekedar untuk seremonial tanam, lalu ditinggal dan tidak di rawat bibit yang sudah ditanam. Mereka juga telah berupaya untuk melakukan perawatan pasca kegiatan, meskipun tidak bisa intens sebab posisi tanaman ada di hutan dan gunung. Dan minimnya sumber air di gunung membuat mereka tak kuasa untuk mencegah tanaman meranggas dan mati ketika musim kemarau tiba. Karena alasan demikian ini, mereka selalu bersyukur ketika hujan turun. Sebab itulah saatnya tanaman di gunung mendapatkan siraman air.

Dan tahun ini anak-anak muda Indrialoka sudah mulai sibuk untuk menyiapkan acara tanam pohon lagi. Rencana kegiatan tanam pohon akan dilakukan pada akhir bulan November 2024 nanti. Lokasi penanaman berada di lereng tenggara gunung Arjuna tepatnya di area Budug Asu Singosari Malang. Sama seperti tahun 2023 lalu, kegiatan penanaman pohon tahun ini akan bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Wonosantri Abadi desa Toyomarto kecamatan Singosari kabupaten Malang.

Koordinasi dengan KTH Wonosantri Abadi 9foto:dokpri)
Koordinasi dengan KTH Wonosantri Abadi 9foto:dokpri)

Sebagai informasi bahwa KTH Wonosantri Abadi telah mengantongi Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia pada bulan Juni 2023 untuk mengelola hutan kemasyarakatan seluas sekitar 133 hektare di dalam kawasan hutan lindung dengan pengelolaan khusus. Dan wilayah Budug Asu ini berada di kawasan hutan lindung yang dikelolah oleh KTH Wonosantri Abadi tersebut.

Langkah awal yang dilakukan oleh Indrialoka adalah melakukan rapat koordinasi untuk membentuk panitia tanam pohon. Karena kegiatan ini dilakukan di alam terbuka dengan melibatkan banyak peserta, informasinya lebih dari 150 orang. Maka perlu untuk dilakukan persiapan dan pengaturan dengan baik, sehingga kegiatan tanam pohon nantinya bisa berjalan dengan lancar.

Langkah selanjutnya adalah melakukan survey lokasi yang akan digunakan untuk kegiatan tanam pohon. Rencana kegiatan tanam akan berlangsung selama dua hari dan peserta menginap semalam di lokasi. Pada saat melakukan survey lokasi pihak Indrialoka didampingi langsung oleh ketua KTH Wonosantri Fathul Ulum atau yang biasa dipanggil Gus Ulum.

Survei ke lokasi Budug Asu (foto:dokpri)
Survei ke lokasi Budug Asu (foto:dokpri)

Mereka meninjau lokasi penanaman sambil berdiskusi tentang bibit pohon yang cocok ditanam di tempat tersebut. Lokasi tapak kemah untuk peserta tanam juga menjadi poin penting yang diputuskan oleh team survey. Dan lokasi basecamp pendakian Budug Asu akhirnya dipilih sebagai area mendirikan tenda bagi peserta. Di tempat tersebut juga sudah tersedia MCK dan mushola kecil.

Dari seksi pendaftaran juga sudah menghubungi para peserta tanam melalui pesan whatsApp. Hal ini dimungkinkan karena mereka peserta dari organisasi pecinta alam sudah terhubung di WA Group tanam pohon. Jadi tidak membutuhkan waktu lama bagi panitia untuk memobilisasi peserta tanam pohon.

Sementara dari seksi pembibitan juga sudah mulai menyiapkan bibit pohon untuk kegiatan penanaman. Sebanyak 2500 bibit pohon yang akan ditanam. Selain menyiapkan bibit pohon mereka juga menyiapkan acir tanaman. Termasuk juga penandan lokasi area penanaman sesuai dengan jenis pohon yang akan ditanam oleh peserta tanam.

Penyiapan bibit pohon ( foto:dokpri)
Penyiapan bibit pohon ( foto:dokpri)

Sedangkan dari seksi konsumsi sudah mulai belanja kebutuhan masak dan logistik makan minum peserta tanam. Seperti pelaksanaan tanam pohon tahun-tahun sebelumnya, untuk kebutuhan konsumsi selama kegiatan berlangsung disediakan sepenuhnya oleh panitia tanam pohon dari Indrialoka. Setiap kelompok peserta tanam akan menerima bahan logistik berupa bahan pangan untuk mereka masak selama kegiatan.

Semua panitia yang sebagian besar anak-anak muda ini bekerja secara professional sesuai dengan tugas masing-masing untuk menyiapkan acara tanam pohon. Rapat koordinasi juga mereka lakukan untuk memantapkan rencana tanam pohon tahun ini berjalan dengan lancar.

Musim hujan telah datang. Semua orang punya kenangan sendiri dengan hujan yang turun pertama kali. Dan saya mengenang hujan dengan bau tanah basah dan ingatan bahwa di alam sana banyak tanaman tersenyum gembira karena mereka tak lagi kehausan. Hujan deras bagi sebagian orang bisa dianggap gangguan, tapi bagi saya hujan adalah sebuah anugerah terindah dari Tuhan.

Lawang, 29 November 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun