Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kisah Ebiet KW Bernama Agus Mawarto Adi

24 November 2024   07:56 Diperbarui: 26 November 2024   15:27 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agus hadir di acara kopdar di Malang | Foto: dokumentasi pribadi

Agus mengaku di keluarganya hanya dia sendiri yang suka lagu-lagu Ebiet. Menurutnya banyak sekali lagu-lagu Ebiet yang dia suka, jadi cukup sulit kalau ditanya lagu mana yang paling disukai. Tapi ketika didesak, Agus menilai salah satu lagu Ebiet yang sangat berarti bagi dirinya adalah lagu "Untuk Kita Renungkan".

"Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat, ho-o
Singkirkan debu yang masih melekat"

Lagu tersebut merupakan lagu Religi yang mengajak kepada kita sebagai manusia untuk selalu bebersih diri dari hal-hal dan perilaku kotor yang pernah dilanggarnya. Membersihkan diri dari lahir sampai ke wilayah batin. 

Lagu tersebut juga mengajak kita untuk memiliki akhlak yang baik agar dapat berperilaku baik. Karena Allah nantinya akan memperhitungkan akhlak baik dan akhlak buruk kita. Dengan seringnya kita berakhlak baik kepada sesama, Allah pasti akan melihat kita dan tersenyum.

"Senyumnya orang yang kita tolong dengan akhlak yang baik itu adalah senyumnya Allah. Karena Allah akan selalu ada selalu wujud dan menyatakan diriNYA ada dan menyertai kita. Insyaallah dengan itu hidup kita akan selalu berkah, karena hidup kita selalu istiqomah berada di jalanNYA," begitu tutur lelaki yang suka membaca buku-buku ilmu agama ini.

Penyuka sayur lodeh dan soto betawi ini mengungkapkan bahwa dia masih menyimpan koleksi kaset Ebiet di rumahnya.

"Iya betul saya menyimpan kaset, CD/DVD-nya walaupun tidak lengkap karena banyak dipinjam orang dan pada ngga dibalikin," ucap Agus sambil tertawa.

Agus yang tinggal di Jl. M. Kahfi 1, RT. 08/RW. 02 No. 56 Kel. Cipedak, kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan ini mengaku bahwa dia bertemu Ebiet pertama kali pada sebuah acara Gathering Nasional di Wanadadi Banjarnegara Jawa Tengah setahun lalu. Agus mengungkapkan bahwa Ebiet adalah sosok orang yang baik kepada sesama, rendah hati, sederhana, bersahaja, smart dan ta'at dengan agamanya serta menjadi Imam yang baik di keluarganya.

"Saya sering melihat mas Ebiet karena rumah saya bisa dibilang dekat dengan rumah mas Ebiet. Kami sama-sama tinggal di daerah Ciganjur Jaksel. Tapi saya baru bertemu langsung dengan mas Ebiet  di Banjarnegara tahun lalu," ucap lelaki yang suka olahraga jalan kaki ini.

Agus hadir di acara kopdar di Malang | Foto: dokumentasi pribadi
Agus hadir di acara kopdar di Malang | Foto: dokumentasi pribadi

Agus mulai bergabung dalam komunitas members EGA sejak tahun 2019. Menurutnya members EGA itu adalah komunitas yang baik terstruktur dan terorganisasi serta berbadan hukum dan langsung di bawah naungan Manajemen Ebiet G. Ade yang dikelola langsung oleh keluarganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun