Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Air Terjun Penimbungan dan Birisan Nangka

10 Oktober 2024   11:10 Diperbarui: 10 Oktober 2024   11:15 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

XPDC Gunung Rinjani  (Bagian 10)

Kami tiba di Kebun Jeruk pada pukul 10.19. Ketika kami datang, di tempat itu sudah banyak porter yang beristirahat. Beberapa porter terlihat sedang memasak untuk menyiapkan makan siang tamunya. Sedangkan pendaki baru terlihat satu dua yang sudah sampai disini. Rupanya Kebun Jeruk ini merupakan shelter istirahat yang posisinya pas berada di tengah-tengah jalur Torean. Sehingga sebagian besar rombongan pendaki memilih tempat ini untuk beristirahat dan menyantap makan siang. Lokasinya memang nyaman, selain tempatnya datar dan luas juga berada di bawah naungan pohon-pohon besar yang berdaun rimbun. 

Saya menyantap sepiring mie rebus buatan bang Luzi. Menurutku mie rebus ini rasanya maknyus sekali, mungkin juga waktu makannya memang pas. Pas lagi lapar-laparnya. Jadi sajian mie rebus hangat ini terasa enak. Apalagi sebelumnya kami juga sudah disodori buah-buahan segar yaitu irisan nanas, buah naga, dan melon. Menikmati buah segar di tengah hutan seperti itu sungguh sangat nikmat. 

Bang Luzi dan Aldi menyiapkan mie rebus untuk makan siang (foto:dokpri)
Bang Luzi dan Aldi menyiapkan mie rebus untuk makan siang (foto:dokpri)

Selesai makan siang kami segera melanjutkan perjalanan lagi. Kali ini medannya mulai banyak didominasi oleh hutan tropis dengan pohon-pohon besar yang berdaun lebat seperti pohon suren, pinus, rotan, belimbing, dan paku-pakuan. Daun pepohonan lebat itu membentuk kanopi yang rapat dan menjadi habitat yang cocok untuk burung-burung dan hewan-hewan di kaki gunung. Jalur berupa pepohonan hutan yang rindang ini menjadi medan yang nyaman bagi kami para pendaki.

Bersama mas Yudi (kanan) pendaki asal Mataram (foto:dokpri)
Bersama mas Yudi (kanan) pendaki asal Mataram (foto:dokpri)

Ketika baru berjalan 300 meter dari Kebun Jeruk kami bertemu dengan seorang pendaki lokal asal Mataram yang naik turun ke Segara Anak lewat jalur Torean. Namanya mas Yudi. Dia bersama 3 orang temannya mendaki ke Segara Anak dengan tujuan utama untuk memancing ikan di danau. Karena sering ke Segara Anak lewat jalur Torean, jadi mas Yudi sangat hafal betul dengan medan jalur disini. Dia banyak memberikan informasi tentang jalur disini dan juga tempat yang bagus untuk spot foto di jalur Torean ini.

Air terjun Penimbungan (foto:dokpri)
Air terjun Penimbungan (foto:dokpri)

Akhirnya kami tiba di tempat yang menjadi ikon utama jalur Torean ini yaitu air terjun Penimbungan. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 100 meter dan airnya bersumber dari Segara Anak. Air terjun yang jatuh ke bawah membentuk sebuah kolam dengan warna air hijau tosca. Air terjun ini berada diantara tebing tinggi pegunungan di sekelilingnya. Pendaki hanya bisa menikmati air terjun ini dari atas dan tidak diperkenankan untuk turun karena medannya masih terjal. Kami pun mengabadikan air terjun Penimbungan ini dengan mengambil beberapa foto dan video.

Memandangi panorama air terjun Penimbungan (foto:dokpri)
Memandangi panorama air terjun Penimbungan (foto:dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun