Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pendaki Perempuan yang Seorang Ibu Rumah Tangga Biasa

4 April 2024   09:57 Diperbarui: 4 April 2024   09:59 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah banyak gunung yang pernah didaki oleh Suwarlis bersama kawan -- kawan pendakinya. Antara lain gunung Panderman, Arjuno, Welirang, Penanggungan, Buthak, Celah kembar, Lawu, Semeru, Merapi, Sindoro, Merbabu,  Argopuro, Rinjani dan gunung Willis. "Selain mendaki dengan Indrialoka, saya juga bergabung dengan pendakian mandiri bersama beberapa komunitas yang saya yakini memahami dan punya jam terbang yang cukup baik untuk kegiatan di alam bebas.

Suwarlis juga mengenalkan kegiatan mendaki ini kepada anak perempuannya, Betari Suwardana, dengan tujuan untuk membentuk mental anak agar menjadi pribadi yang kuat dan tidak mudah menyerah. " Selain untuk kebersamaan dengan anak, banyak pelajaran berharga yang bisa saya tanamkan melalui kegiatan mendaki ini. Misalnya bekerjasama, bersosialisasi, berempati dan bersyukur kepada sang Pencipta. Dan lebih jauh untuk membentuk mental agar menjadi pribadi yang kuat dan tidak mudah menyerah. Mengajarkan menjalani kehidupan juga seperti pendakian, ada naik dan ada turun."

di gunung Merapi Jawa Tengah (dokumen pribadi)
di gunung Merapi Jawa Tengah (dokumen pribadi)

Perjalanan mendaki gunung yang memiliki pengalaman paling berkesan menurut Suwarlis adalah ketika melakukan pendakian satu team ke gunung Rinjani, Merbabu dan Argopuro. " Ketika itu semua anggota team bisa mendaki dan mencapai puncak dan mengibarkan bendera bersama-sama. Bagi seorang pendaki, kebahagiaan itu adalah ketika semua anggota team bisa muncak bersama. Tidaklah bermakna ketika bisa mencapai puncak, sementara ada anggota yang tertinggal karena suatu alasan." Ujarnya.

Belakangan ini banyak anak -- anak muda yang suka dunia pendakian karena pengaruh media sosial yang secara massif menampilkan video atau foto pendakian gunung. Termasuk juga fenomena selebgram pendaki gunung yang menawarkan paket pendakian gunung bersama mereka. Menanggapi hal ini, Suwarlis memberikan komentar juga saran kepada anak muda atau pendaki pemula sebelum ikut kegiatan mendaki gunung.

"Kegiatan mendaki akan menyenangkan apabila dipersiapan dengan baik sebelum berangkat. Kebanyakan anak muda sekarang hanya melihat hasil akhir di media sosial dengan tampilan foto dan model yang cantik dan menarik. Kebanyakan yang di expos hanyalah hasil akhir, sementara prosesnya tidak diceritakan. Banyak kejadian pendaki yang hilang atau hipotermia di gunung bahkan sampai meninggal dunia, hal ini disebabkan tidak adanya persiapan yang baik sebelum berpetualang ke alam bebas." ujar Suwarlis dengan nada serius.

"Yang harus dipertimbangkan adalah kenyamanan dan keselamatan. Mendaki dengan komunitas yang belum kita kenal perlu berhati-hati. Pendakian ke alam bebas tidak sama dengan travelling antar kota. Perlu pertimbangan yang matang sebelum menutuskan bergabung, sebaiknya mencari informasi yang lengkap tentang apa dan siapa yang menawarkan program, apalagi bagi pendaki pemula." Imbuhnya lagi.

"Pertimbangkan lebih dulu dengan siapa kita akan mendaki, hal ini penting untuk kenyaman dan keamanan. Selain persiapan fisik dan mental, pengetahuan tentang kegiatan pendakian gunung sangat diperlukan sebelum pendakian. Ketika alam sudah memberikan keindahan dan kesegaran kepada kita, bertanyalah apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga kelestariannya. Hanya jejak yang boleh kita tinggalkan, janganlah meninggalkan sampah. Kesadaran ini harus dibangun sebelum kita melakukan pendakian." Ucap Suwarlis dengan mimik sungguh -- sungguh.

Memang benar bahwa mendaki gunung itu adalah olah raga di alam bebas yang memiliki tingkat resiko tinggi terhadap keselamatan pelakunya. Bahaya yang bisa mengincar para pendaki gunung antara lain tersesat karena tidak menguasai jalur pendakian. Serangan hipotermia karena hawa dingin yang amat sangat. Termasuk juga kejadian kecelakaan seperti terjatuh, kaki terkilir, dan lain sebagainya. Potensi bahaya ini bisa dideteksi dan diminimalisir bila pendaki melakukan persiapan matang sebelum melakuan pendakian.

Di puncak gunung Arjuna Malang (dokumen pribadi)
Di puncak gunung Arjuna Malang (dokumen pribadi)

Jadi jangan hanya terpesona oleh tampilan foto dan video indahnya pemandangan alam di gunung yang banyak bertebaran di medsos. Sehingga tanpa ada pertimbangan yang matang mudah tergiur untuk bergabung dengan iklan pendakian gunung yang banyak bermunculan di medsos. Butuh persiapan dan pertimbangan yang matang termasuk juga informasi yang lengkap bersama siapa anda nanti akan melakukan pendakian bersama.

Akhirnya, selamat mendaki gunung, jangan lupa untuk tetap selamat. Keluarga menunggumu di rumah.

Lawang, 4 April 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun