Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kebun Hortila Hadirkan Wisata Petik Melon Baru di Kota Malang

11 Januari 2024   16:55 Diperbarui: 11 Januari 2024   17:02 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sukses melambungkan nama kebun melon Puspa Agraria di desa Bedali Lawang, kini sekelompok anak -- anak muda petani milineal asal Lawang mulai melirik kota Malang untuk pengembangan budidaya melon hidroponik. Mereka adalah Anam, Aziz, Choirul, dan Febri yang lebih memilih pertanian hidroponik sebagai bidang usaha yang digeluti. Mereka ini mungkin sedikit dari banyak anak muda yang berani mengambil pilihan usaha pertanian hidroponik, khususnya budidaya buah melon premium.

Sebelum ini mereka sudah berhasil mengembangkan budidaya melon hidroponik di Bedali Lawang. Menempati bangunan Greenhouse (GH) seluas 400m2, mereka berhasil mengembangkan berbagai jenis melon premium seperti melon devina, inthanon, rangipo, dan golden Apollo. Mereka tidak menjual panenannya ke pasar, tetapi melonnya dijual langsung di kebun dengan mengusung konsep wisata petik melon. Pengunjung yang datang ke kebun tidak dipungut tiket masuk alias free HTM. Pengunjung bisa mengincipi tester melon yang disediakan, selanjutnya mereka bisa masuk kebun untuk memetik melon sendiri. Setelah menimbang dan membayar jumlah melon yang dipetik, pengunjung bisa membawa melon pulang.

Budidaya melon hidroponik menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat (dokpri)
Budidaya melon hidroponik menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat (dokpri)

Ternyata konsep wisata petik melon di kebun Lawang ini sangat menarik minat masyarakat Malang Raya. Termasuk para konten kreator dan Youtuber kota Malang juga tertarik untuk hadir membuat konten di kebun melon. Dan setelah konten mereka di upload di berbagai platform media sosial, akhirnya berita wisata petik melon ini menyebar kemana -- mana. Akibatnya banyak wisatawan dari luar kota seperti Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya datang berkunjung ke kebun untuk wisata petik melon.

Nah, kali ini petani muda milineal asal kota Lawang ini mulai melakukan ekspansi budidaya melon hidroponik di Malang kota. Untuk kebun melonnya yang ada di kota Malang ini mereka beri nama Hortila. Lokasinya berada di lingkungan kampus Polbangtan 2 di Jl. Lambau, Bareng, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65116. Di tempat ini mereka menanam melon jenis devina di dua greenhouse.

Siswa SMKN 1 Malang magang di kebun melon Hortila (dokpri)
Siswa SMKN 1 Malang magang di kebun melon Hortila (dokpri)

Berbeda dengan kebun di Lawang, GH melon Hortila di Malang ini sudah menerapkan sistim Smart Hidroponik dengan tekhnologi Internet of Thing (IOT). Semua parameter hidroponik seperti suhu, kelembaban, pH, dan nutrisi bisa dipantau dari jauh dengan memanfaatkan IOT yang berbasis internet. Jadi petani milineal ini bisa mengontrol kebun melonnya kapanpun dan dimanapun dari HP mereka yang terhubung dengan system IOT yang terinstal di kebun.

Jenis melon yang ditanam di kebun Hortila ini adalah melon devina semua. Karakter melon devina ini memiliki warna kulit luar kuning dan daging buah orange, crunchy, dan rasanya manis. Apabila melon devina ini disimpan lebih dari seminggu dari masa petik, maka buah melon akan mengeluarkan aroma harum dan tekstur daging buahnya akan lebih empuk. Dan ternyata melon devina ini paling banyak diminati oleh masyarakat. Karena selain rasa buahnya yang enak,  ukuran buahnya juga tidak terlalu besar. Berat per buah berada di kisaran 0.5kg -- 1,5kg.

Buah melon devina sudah siap panen beberapa hari ke depan(dokpri)
Buah melon devina sudah siap panen beberapa hari ke depan(dokpri)

Rencananya kebun melon Hortila ini  akan melakukan panen perdana pada akhir minggu ketiga bulan Januari 2024. Konsep wisata petik melon yang sudah berhasil dilakukan di kebun Lawang akan kembali diusung disini untuk memberi kesempatan kepada masyarakat kota Malang khususnya untuk ikut merasakan sensasi wisata petik melon di kebun.

" Rencananya kami akan mulai panen melon nanti pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 20 -- 21 Januari 2024. Konsepnya seperti yang di Lawang warga bisa datang langsung ke kebun bersama keluarga dan bisa langsung petik, timbang dan bayar melonnya" begitu terang Anam, pengelolah kebun Hortila ketika dikonfirmasi terkait jadwal panen melon di kebun Hortila.

Berbeda dengan membeli melon di pasar, di kebun ini pengunjung bisa mengincipi tester melon devina yang disiapkan pengelolah kebun. Dengan merasakan langsung rasa melon devina ini diharapkan pengunjung bisa lebih mantap untuk berbelanja melon premium dengan tingkat brix kemanisan diatas 14% ini. Selain itu di dalam kebun pengunjung bisa juga ber swafoto bersama keluarga. Masyarakat bisa mengajak keluarga mereka terutama anak -- anak untuk melihat langsung budidaya melon hidroponik di kebun Hortila ini.

" Nanti kami akan sebarkan Flyer pengumuman wisata petik melon di medsos agar masyarakat tahu agenda panen melon di kebun kami" imbuh Anam lagi.

Melon devina (dokpri)
Melon devina (dokpri)

Dengan datang berkunjung ke kebun melon wisatawan tidak saja bisa mendapatkan buah melon berkualitas premium. Tapi mereka bisa sekaligus berwisata keluarga untuk mengenalkan budidaya melon kepada anak -- anak. Kebun melon Hortila ini juga menerima kunjungan tamu yang ingin belajar budidaya melon hidroponik.  Seperti yang dilakukan oleh salah satu perusahaan BUMN beberapa waktu lalu ketika melon masih dalam fase polinasi. Rombongan dari luar kota tersebut datang ke kebun Hortila Malang untuk  melihat budidaya melon hidroponik.

Perlu diketahui juga bahwa kebun Hortila yang dikelolah oleh petani muda milineal ini juga menjadi tempat magang bagi siswa SMK Pertanian dan juga Mahasiswa Pertanian. Para siswa dan mahasiswa magang ini bisa langsung praktek budidaya melon di kebun ini dengan bimbingan para petani milineal. Jadi kehadiran kebun melon Hortila di kota Malang ini mampu memberikan harapan baru bagi anak -- anak muda yang ingin terjun ke dunia pertanian khususnya pertanian hidroponik yang berbasis tekhnologi. Sudah saatnya yang muda yang berkarya di bidang pertanian yang berbasis tekhnologi modern.

Lawang, 11 januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun