Keberadaan sayuran organik belakangan ini mulai menarik minat banyak masyarakat. Hal ini terjadi seiring dengan semakin membaiknya kesadaran masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat. Mengkonsumsi sayuran organik dipercaya lebih aman bagi kesehatan tubuh karena tidak mengandung bahan pestisida yang berbahaya bagi tubuh jika dimakan. Selain aman bagi tubuh, menanam sayuran secara organik juga dipandang lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pupuk kimia berbahaya dan pestisida. Di etalase sayur  supermarket besar perkotaan sekarang sudah banyak yang memajang sayur dan buah berlabel organik untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang peduli dengan sayuran organik dengan  mengusung slogan Back to Nature.
Â
Alasan kenapa sayuran organik yang dipilih karena mereka meyakini bahwa sayuran organik lebih sehat dan ramah lingkungan dibanding sayuran non organik. Selain itu cara penanaman dan perawatannya juga mudah. Tidak memerlukan lahan yang luas, bisa memanfaatkan lahan -- lahan sempit di halaman rumah atau teras rumah.
Bagaimana sih cara bertanam sayur organik itu?
Berikut ini langkah - langkah untuk menanam sayuran organik sendiri di rumah.
1. Siapkan benih
Benih atau bibit berbagai macam sayuran bisa dengan mudah didapatkan di toko -- toko pertanian. Setelah benih diperoleh kemudian disemaikan ditempat persemaian benih. Atau kalo tidak ada bisa memanfaatkan wadah plastik bekas kenduri (rege), dan diberi media tanah yang sudah dicampur pupuk organik dengan komposisi 1 tanah dan pupuk organik. Baru kemudian bibit sayuran disebar. Letakkan di tempat yang teduh dan lembab, dan permukaan rege di tutup dengan kain. Waktu yang diperlukan untuk persemaian bibit ini sekitar 15 hari dan bibit sayuran sudah siap dipindah ke polibag.
2. Siapkan polibag
Polibag bisa dengan mudah didapatkan di toko -- toko pertanian disekitar anda. Untuk ukurannya bisa disesuaikan dengan jenis sayuran yang akan ditanam. Namun untuk penanaman sayur organik jenis sawi daging dan selada disarankan menggunakan ukuran polibag 12 x 12cm atau ukuran 12 x 30cm. Dengan ketentuan satu polibag hanya untuk satu bibit sayuran agar hasilnya maksimal.
3. Siapkan rak polibag
Untuk rak polibag bisa dibuat dari bambu atau kayu dengan ukuran sesuai yang dikehendaki. Manfaat dari rak ini agar polibag bisa tertata rapi sehingga memudahkan perawatan dan penyiraman tanamannya. Bila tidak ada rak bisa langsung ditempatkan di tanah atau tempat lainnya.
4. Siapkan media tanam / tanah
Media yang baik untuk pertumbuhan tanaman organik ini terdiri atas : tanah yang gembur, pupuk organik atau pupuk kandang, dan sekam. Dengan komposisi bahan campuran 2:1:1/2, artinya terdiri atas 2 tanah, 1 pupuk organik, dan sekam. Kemudian media diaduk sampai benar - benar rata agar semua komposisi bahan menyatu.
5. Penanaman bibit
Masukkan media tanah kedalam polibag dan diamkan selama 1 -- 2 hari dengan dilakukan penyiraman pada sore hari. Hal ini dimaksudkan agar media benar -- benar menyatu dengan wadah polibag. Lakukan penanaman bibit pada sore hari untuk menghindari agar tanaman tidak layu.
6. Perawatan tanaman
- Umur 3 hari dikompres dengan POC ( Pupuk Organik Cair ) yang bisa didapatkan di toko -- toko pertanian. Pengkompresan dengan POC bukan pestisida ini dimaksudkan untuk menggemburkan tanah dan menyelamatkan alam.
- Umur 7 hari diberi pupuk Pesnab ( Pupuk pembasmi serangga nabati ) banyak dijual di toko pertanian.
- Lakukan penyiraman setiap sore hari
Jangan biarkan ada lahan kosong di sekitar rumah anda, segera penuhi dengan tanaman sayuran organik demi kesehatan seluruh keluarga dan menghemat biaya belanja sayuran keluarga. Jadi tunggu apa lagi, Ayo Mulai!!
Lawang, 25 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H