Mohon tunggu...
Supriyadi
Supriyadi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis, Pendaki gunung, Relawan Small Action, Petani Hidroponik

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Merawat Apa yang Sudah Ditanam

26 Juni 2023   15:49 Diperbarui: 27 Juni 2023   08:38 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pohon gersang dan mati (dokpri)

Musim kemarau sepertinya sudah mulai tiba. Ini ditandai dengan hujan yang semakin jarang turun. Setidaknya kondisi demikian ini yang terpantau di wilayah kota Lawang dan sekitarnya. Dampak kemarau yang langsung terasa adalah tanah mulai mengering dan tumbuhan mulai kekurangan air. Termasuk juga yang terjadi dengan tanaman yang ada di lokasi sumber air masjid Ismail Bedali Lawang. Beberapa mulai ada yang mengering, kekurangan air, dan kemudian mati.

Sedikit cerita mundur ke belakang bahwa pada November 2022 silam di lokasi sumber air milik masjid Ismail Bedali ini dilakukan program penanaman pohon. Kegiatan tanam pohon ini dilakukan oleh para pendaki gunung di Jawa Timur. Tanam pohon ini merupakan bagian dari program CSR PT Otsuka Indonesia yang selama ini menyasar lokasi penanaman di gunung Arjuna selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Untuk tahun 2022 ini tanam pohon berpindah lokasinya ke lahan sumber air yang ada di masyarakat. Dan kali ini yang dipilih adalah sumber air milik masjid Ismail Bedali.

Pada waktu itu menanamnya di musim hujan. Jadi butuh perjuangan keras. Bukan saja karena kondisi jalan menuju lokasi yang licin. Bibit pohon yang diangkut juga berat. Dan juga peserta yang menginap sepanjang malam tendanya diguyur hujan deras.

Mengingat perjuangan berat ketika menanam dulu, maka sudah seharusnya pohon yang ditanam dengan susah payah tersebut perlu dirawat agar harapan hidupnya tinggi. Menanam itu penting, tapi merawat yang sudah ditanam itu jauh lebih penting. Dan yang bisa merawat tentu saja mereka yang punya waktu, tenaga, dan kemauan untuk bekerja.

Oh ya, karena lahan kosong yang ada di sumber air masjid ini masih termasuk lahan produktif. Jadi pohon yang ditanam disini juga bermacam - macam. Selain tanaman keras berupa pohon trembesi dan jabon, juga terdapat pohon buah seperti alpukat, jeruk, durian, klengkeng, mangga dan juga  pohon pisang dan pepaya juga ada.

Memang tujuan utama program penanaman pohon ini adalah untuk membantu penyelamatan sumber air masjid. Dengan cara menghijaukan kembali lokasi tersebut dengan aneka pepohonan. Diharapkan kelak akar pohon yang kuat akan mampu membantu menyimpan air di dalam tanah, yang berdampak pada sumber mata air akan tetap terjaga baik.

Namun selain tujuan utama tersebut, juga ada tujuan lain yang bisa dicapai. Yaitu diharapkan kelak pohon buah bisa menghasilkan buah - buahan segar yang bisa dinikmati untuk kegiatan di masjid. Termasuk juga panenan hasil bumi yang lain seperti singkong, lombok, terong bisa dimanfaatkan untuk keperluan masak di masjid.

Pohon Alpukat tumbuh subur (dokpri)
Pohon Alpukat tumbuh subur (dokpri)
Panenan buah dan hasil bumi nantinya bisa digunakan untuk berbagai kegiatan di masjid seperti acara pengajian, jum'at berkah, buka puasa dan lain - lain. Secara tidak langsung hasil bumi dari tanaman di tanah masjid tersebut bisa membantu kemakmuran masjid.
Begitu kurang lebih konsep berpikirnya. Cukup sederhana saja. Yang ada sekarang mungkin baru sebatas impian saja. Tapi tidak mustahil impian tersebut kelak bisa benar - benar terwujud menjadi kenyataan bila terus diusahakan dengan keras.

Dan dua minggu terakhir ini kami ( warga kampung dan takmir masjid) kembali melakukan kegiatan perawatan tanaman di lahan sumber air masjid. Kami hanya bisa merawat tanaman dengan membersihkan rumput - rumput di sekitar tanaman. Beberapa pohon terlihat ada yang sudah mati, daunnya kering meranggas. Yang masih hidup kami coba sirami air dengan ember.

Posisi sumber air masjid berjarak sekitar 200 meter di bawah  lahan tanam pohon menjadikan tantangan sendiri untuk bisa mendapatkan air. Kami harus menggunakan ember untuk mengambil air. Kemudian membawanya naik ke lahan untuk disiramkan ke tanaman. Butuh tenaga ekstra untuk melakukan hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun