Oleh: Mas Prie
Tahukah anda bahwa sebuah kebaikan yang pernah kita lakukan, kelak di kemudian hari bisa berbalas dengan kebaikan lainnya. Tidak masalah seberapa besar atau kecil kebaikan yang dilakukan tersebut. Juga tidak masalah siapa yang kelak akan membalas kebaikan tersebut. Tuhan Yang Maha Kuasa yang akan mengatur segalanya. Kita hanya sebagai pemerannya saja.
Sebuah kebaikan akan menular pada kebaikan lainnya. Laksana sebuah rantai, kebaikan akan sambung menyambung menciptakan rangkaian kebaikan baru lainnya. Penggalan kisah berikut ini bisa menjadi contoh tentang kebaikan yang menular dan menginspirasi orang lain untuk melakukan kebaikan yang sama di waktu yang berbeda.
Kisah ini bermula ketika terjadi bencana gempa bumi di kabupaten Malang pada bulan April 2021 silam. Pada waktu itu salah satu daerah yang terdampak parah adalah desa Wirotaman kecamatan Ampelgading kabupaten Malang. Lokasi desa Wirotaman berada di Malang Selatan di daerah perbukitan yang dekat dengan laut selatan. Di desa itu banyak rumah yang rusak parah bahkan ambruk karena goncangan gempa berkekuatan 6,1SR.
Banyak relawan yang datang ke desa tersebut untuk membantu para korban dan mengirimkan bantuan. Termasuk kami dari Small Action waktu itu juga menjadi bagian dari relawan yang datang ke desa Wirotaman. Kami datang ke desa Wirotaman sebanyak tiga kali. Dan pada kunjungan kedua kami mengerjakan  hunian sementara (huntara) untuk warga yang rumahnya rusak parah. Pada waktu itu kami bermalam di rumah pak Repan, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Pada waktu itu pak Repan bersama isterinya, bu Nurul, dan juga warga desa lainnya membuka posko bencana Anugerah di dusun Sukoanyar desa Wirotaman. Posko tersebut menampung donasi dari relawan dan masyarakat untuk selanjutnya di salurkan ke warga terdampak.
Pada suatu malam saat mengobrol bersama pak Repan dan dan bu Nurul, kami banyak bercerita tentang pengalaman tugas relawan di beberapa lokasi bencana. Mereka berdua nampak antusias mendengarkan cerita kami. Beberapa pertanyaan mereka lontarkan terkait tugas relawan di lokasi bencana.
Bu Nurul juga bercerita bahwa setiap minggu desanya kedatangan relawan dari kecamatan Ngantang kabupaten Malang. Jumlah mereka puluhan hingga ratusan orang. Mereka datang untuk membantu membersihkan puing - puing rumah warga yang hancur.
" Ketika kami tanya kenapa kok mereka begitu antusias membantu kami. Mereka menjawab bahwa mereka juga sudah pernah merasakan menjadi korban bencana ketika gunung Kelud meletus tahun 2014" terang bu Nurul.
" Ketika dulu kami menjadi korban letusan gunung Kelud. Kami dibantu oleh para relawan. Dan sekarang giliran kami juga ingin membantu warga disini yang menjadi korban gempa" begitu kata bu Nurul menirukan jawaban relawan dari Ngantang.
" Karena saking banyaknya jumlah mereka yang mau datang kesini, sampai akhirnya kami harus atur jadwal kedatangannya secara bergantian. Luar biasa sekali kepedulian mereka " terang bu Nurul lagi.
Tujuh bulan berikutnya, tepatnya pada bulan November 2021 terjadi banjir bandang di kota Batu. Kali ini giliran orang - orang Wirotaman berangkat ke Batu sebagai relawan dan mengirim bantuan untuk korban banjir. Sebelum berangkat, mereka keliling kampung dengan membawa mobil yang dilengkapi pengeras suara untuk mengumpulkan donasi dari warga desa. Luar biasa sekali warga desa begitu antusias untuk mengumpulkan donasi. Ada yang menitipkan sembako, tapi banyak juga yang menyumbang uang tunai.
Pada waktu itu jumlah relawan Wirotaman yang berangkat ke Batu sebanyak 99 orang. Mereka membawa cangkul, sekop, dan peralatan lainnya untuk membantu membersihkan rumah warga korban banjir juga sarana umum disana.
Ketika terjadi erupsi Semeru tanggal 4 Desember 2021. Kembali warga desa Wirotaman tergerak hatinya untuk membantu korban erupsi di kecamatan Pronojiwo Lumajang. Bahkan kali ini mereka juga mendirikan posko relawan Wirotaman di desa Oro - Oro Ombo yang berjarak sekitar 100m dari lokasi pengungsi di SMPN 2 Pronojiwo. Posko ini menampung donasi dari masyarakat dan kemudian menyalurkan ke pengungsi. Pak Sholeh, selaku kepala desa Wirotaman ikut terjun langsung menjadi relawan di posko ini.
Ketika kami mampir ke Posko Wirotaman, bu Nurul menyampaikan bahwa salah satu yang menginspirasi mereka menjadi relawan adalah kehadiran kami dan relawan lain di desa nya waktu gempa dulu.
" Terus terang kami terinspirasi oleh njenengan para relawan yang telah ikhlas membantu kami ketika terjadi gempa dulu " terang bu Nurul.
" Dan sekarang giliran kami warga desa Wirotaman juga ingin membantu saudara kami di Pronojiwo yang tertimpa bencana erupsi Semeru. Apalagi lokasi kecamatan Pronojiwo sangat dekat dengan desa kami." imbuh bu Nurul lagi.
Melihat kondisi yang demikian ini, terus terang kami merasa bangga sekaligus terharu. Sebab kebaikan kecil yang dulu pernah kami lakukan ternyata bisa menginspirasi mereka untuk melakukan kebaikan yang lebih besar untuk orang lain. Kebaikan benar – benar telah bekerja sesuai kodratnya.
Semoga kebaikan akan terus bergulir dan tidak berhenti sampai disini. Tapi akan terus menular menumbuhkan kebaikan - kebaikan baru di kemudian hari. Jangan pernah bosan menjadi orang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H