Setelah itu, kita tidak membeli roasbean lagi kepada orang lain, melainkan kita membuat sendiri, dan memilih biji berkualitas untuk kebutuhan kedai.
Sebagai pemula, banyak lika liku perjuangan, apa lagi  kedai kopi kita, di Desa, ada tantangan tersendiri, adanya pertanyaan besar, mengapa kedai kopi seperti ini, berada dilokasi seperti ini, kedai kopi kita, berada DI DESA SUNGGAL KANAN, DELI SERDANG, kampung ini, sangat sunyi tidak sebagai primadona tempat bermain pada muda mudi, atau tempat pertemuan muda-mudi, itu tidak ada, selain di Mesjid
Pertemuan orangtua untuk bercerita-cerita juga tidak ada, selain di perwiritan, sunggal kanan, sebelum adanya tempat tahpiz quran yang di bina oleh Ustad Habibi dan tempat pengajian anak yang dibina Ustad Fadil, sunggal kanan, sungguh seperti tidak berpenduduk, pagi hari masyarakatnya pergi berkerja, malam baru pulang kerumah, untuk bertemu sama penduduk sekitar hanya dimesjid, yang berkeliaran diwaku siang dan malam hari setelah selesai sholat isyah, adalah para penjual narkoba dan para pencuri, dan para pencuri dan penjual narkoba cukup terang-terangan.
Seiring waktu sunggal kanan bergeser menjadi lebih agamis, karena adanya kegiatan Majelis dan kegiatan Pengajian, dan adanya tahfis qur an.
Kedai Kopi Sauqi 10 meter dari masjid, 20 meter dari tempat pengajian, 100 meter dari tempat tahfis qur an, jadi kedai kopi sauqi sunggal kanan di keliligi dengan orang-orang agamis.
Mudah-muhdan kedai kopi sauqi adalah tempat pertemuan para persekutu, menceritakan bidang-bidang bisnisnya, membicarakan tentang ekonomi politik, hukum, agama, serta bagaimana pergeseran nilai budya nasional yang tidak adanya lagi menjadi minat oleh muda mudi milenial sekarang.
Sehingga sunggal kanan, maju masyaratnya, menjaga erat dalam menjalin silatutahmi cara persekutuan.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H