Mohon tunggu...
Suprimadi Satria Anugrah
Suprimadi Satria Anugrah Mohon Tunggu... Lainnya - Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kekhawatiran Terjadinya Gelombang 2 Pasca Kebijakan New Normal

8 Juni 2020   03:17 Diperbarui: 8 Juni 2020   03:32 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Maka dari itu kebijakan pelonggaran PSBB tentunya untuk mengurangi dampak buruk ekonomi Indonesia namun akan ada resiko yang mengikutinya. Berita bagus apabila Indonesia ternyata siap untuk menghadapi kenormalan baru dalam berbagai aspek sehingga kenormalan baru dapat mempercepat penanganan Covid-19 baik dalam aspek kesehatan maupun sosial ekonomi. 

Namun apabila ternyata Indonesia tidak siap untuk menghadapi kenormalan baru dalam berbagai aspek tentu saja akan menimbulkan lonjakan yang tinggi akan kasus Covid-19 yang tentu saja akan memperburuk keadaan. Bahkan negara yang berhasil menghadapi pandemi seperti Korea Selatan pun menghadapi gelombang 2 Covid-19, lalu bagaimana dengan negara yang belum berhasil menghadapi pandemi? Tentu saja ini memerlukan pertimbangan yang cukup serius.

Lalu bagaimana jika ternyata kebijakan new normal tetap diberlangsungkan di Indonesia? Tentu saja kita sebagai masyarakat Indonesia akan mengikuti peraturan yang ada dengan beraktivitas dan produktif kembali dengan tetap menjalankan aturan kesehatan yang telah diberlakukan. 

Dalam hal ini pun kita harus siap dengan selalu melakukan pola hidup bersih seperti rajin mencuci tangan hingga pola hidup sehat agar memperkuat imun dan kekebalan tubuh kita. Segala cara bisa kita lakukan untuk menjaga diri agar tetap aman dari resiko penularan Covid-19 dengan tetap menjaga jarak aman dengan orang lain dan memakai masker ketika beraktivitas diluar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun