Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media Sosialku sebagai Sarana Komunikasi dan Lahan Beribadah

29 Juli 2024   06:21 Diperbarui: 29 Juli 2024   06:48 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah dengan Canva (dokpri)

Saya pribadi tidak menutup-nutupi media sosial yang saya gunakan. Semua keluarga bisa mengakses media sosial yang saya pakai. Dengan keterbukaan itu, anggota keluarga dapat mengetahui posisi saya sedang berada di mana. Hal itu terjadi karena saya sering mengunggah aktivitas yang sedang saya lakukan. Selain itu, anggota keluarga yang mengakses media sosial saya dapat ikut menanggapi atau memberikan komentar. Dengan berkomunikasi seperti itu, hubungan antaranggota keluarga semakin akrab.

Meskipun jarak tempat tinggal berjauhan, dengan adanya media sosial, komunikasi tetap berjalan lancar. Bahkan, bisa lebih akrab dibandingkan saat berjumpa tatap muka. 

Media Sosial sebagai Lahan Beribadah

Nasihat, saran, atau petunjuk yang baik dapat diunggah di media sosial. Mungkin kita sungkan memberikan nasihat secara langsung kepada seseorang yang sedang ditimpa musibah. Nah, melalui media sosial, kita dapat memberikan nasihat, petuah, atau saran secara umum. Dengan demikian, anggota keluarga atau teman yang sedang tertimpa musibah itu akan dapat "menerima" tanpa memandang siapa yang menyampaikan. Ia mendapatkan dari media sosial, bukan "omongan" langsung dari mulut kita.

Semakin sering kita memberikan atau menyampaikan hal-hal berisi nasihat atau kata-kata mutiara yang menyejukkan kalbu, secara tidak langsung kita sudah melakukan ibadah yang akan dinilai pahalanya.

Untuk itu, sering-seringlah membagikan informasi positif penuh amanah, nasihat, atau saran untuk memperbaiki perilaku atau sifat-sifat buruk manusia. Janganlah takut atau khawatir dikatakan "sok suci" atau "sok alim". 

Biarkan orang berkomentar negatif atas postingan atau unggahan kita. Untuk berbuat baik memang banyak rintangan yang mengadang. Dengan niat yang ikhlas, sampaikan satu kalimat positif setiap hari di media sosial meskipun itu hanya membagikan (share) dari postingan orang lain. 

Tetap semangat untuk kehidupan lebih baik. Berikut media sosial saya. Silakan klik-klik, siapa tahu kita belum berteman atau ingin follow media sosial saya ini.   

1. https://www.facebook.com/supri.hadi.56
2. https://x.com/suprihadi627
3. https://www.instagram.com/pri_ppu

Penajam Paser Utara, 29 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun