Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengejar Label "Artikel Utama" demi Memperoleh K-Rewards Kompasiana

14 Juli 2024   20:08 Diperbarui: 14 Juli 2024   20:39 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar draf artikel (dokpri)

Mengejar Label Artikel Utama demi Memperoleh K-Rewards Kompasiana

Aturan baru untuk mendapatkan K-Rewards Kompasiana sudah ditetapkan mulai Juli 2024. Salah satu aturan yang cukup menantang adalah diperolehnya label Artikel Utama (AU) atau Headline minimal satu artikel setiap bulan. Aturan ini sangat menguntungkan bagi penulis yang sudah sering memperoleh label AU. 

Meskipun kurang produktif dalam menulis artikel, ada kompasianer yang "selalu" mendapatkan label AU setiap artikelnya tayang, minimal memperoleh label highlights (Artikel Pilihan/AP). Sementara itu, ada kompasianer lain yang "selalu" memperoleh label AP meskipun setiap hari menayangkan artikel. Sayangnya, kalau tidak salah lihat, belum pernah sekalipun kompasianer tersebut memperoleh label AU.

Dua Tahun "Baru" Mendapatkan 13 Label AU

Selama hampir dua tahun menulis di Kompasiana, saya merasa bersyukur karena "baru" memperoleh 13 (tiga belas) label AU pada artikel yang sudah ditayangkan yang semuanya telah mencapai 1.400-an (seribu empat ratusan). Dari 1.400-an artikel "baru" tiga belas artikel yang memperoleh label AU.

Terus terang, saya merasa bersyukur karena tidak semua kompasianer artikelnya "bernasib" baik. Dengan jumlah AU yang sangat minim tersebut, saya mulai berbenah diri.

Saya ingin selalu belajar dari kompasianer lain yang sudah banyak artikelnya yang mendapatkan label AU. Gaya penulisan setiap orang berbeda. Itu harus kita akui. Namun, ada satu hal yang sama, yaitu artikel yang memperoleh label AU umumnya cukup menarik dari sisi cara atau teknik penulisannya.

Saya pun tergelitik dengan ke-13 artikel saya yang mendapatkan label AU tersebut. Iseng-iseng saya mulai mengumpulkan ke-13 artikel itu untuk dibaca ulang. Jika Anda mempunyai waktu luang, silakan ikut menikmati ke-13 artikel ini. Klik saja judul artikel yang ingin Anda baca.

1. Merdeka Belajar tTidak Merdeka bagi Guru

2. Perjalanan ke Perbatasan IKN Nusantara

3. Pemilihan Ketua RT 022 Penajam

4. Asal Sekolah Bukan Sekolah Asal

5. Strategi Meluluhkan Hati Ortu Siswa saat Rapat

6. Ttiga Porsi Soto pada Tiga Tempat

7. Kreativitas Pesantren Kilat Ramadan

8. Hati-Hati Lewat Kawasan IKN Nusantara

9. Cukupkah Infak Masjid untuk Biaya Operasional Bulanan

10. AdaTaman Safari pada Jalur Jalan Menuju IKN Nusantara

11. Mendampingi Kompasianer Mengunggah Konten Perdana Langsung Mendapatkan Label Pilihan

12. Olahraga Bela Diri dalam Pertunjukan Ketoprak dan Wayang Orang

13. Olahraga Sederhana bagi Manula yang Tidak Suka Ribet dan Terlalu Diatur

Label AU Perlu Dikejar untuk Meningkatkan Kompetensi

Bagaimana cara mengejar AU? Ya. Kita harus berbenah diri. Saya pribadi selalu ingin belajar agar artikel yang ditayangkan bukan hanya sekadar kalimat-kalimat yang dituangkan dalam paragraf demi paragraf. Perlu ada sentuhan khusus agar setiap kalimat yang dituliskan mempunyai makna.

Kita perlu sering membaca artikel Kompasianer lain, baik yang mendapatkan label AP, AU atau yang tidak mendapatkan label sama sekali. Semua perlu dibaca untuk perbandingan. Mengapa artikel A belum mendapatkan label AP atau AU. Kita perlu mengamati letak kelemahan atau kekurangan artikel tersebut dengan membandingkan artikel yang mendapatkan label AP atau AU.

Dengan sering melakukan komparasi, kita akan dapat membuat kesimpulan bahwa artikel yang mendapatkan label AP dan AU memang memiliki kelebihan spesifik. Ada teknik penulisan yang spesial sehingga pantas mendapatkan label tersebut.

Pertanyaannya sekarang, Apakah mengejar label AU semata-mata demi mendapatkan K-Rewards? Tentu saja tidak, bukan? Kita menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk artikel tentu untuk menunjukkan bahwa kita mampu atau sanggup memberikan pandangan, wawasan, pencerahan, nasihat, kritik, atau paling tidak membuat dokumentasi.

Kita harus merasa yakin bahwa setiap artikel yang kita tayangkan benar-benar merupakan artikel yang sudah direnungkan, dibaca ulang, diedit, dan ditujukan sebagai sumbangsih untuk peradaban. Semakin kita teliti, cermat, dan bersungguh-sungguh dalam membuat artikel, secara otomatis kita sudah mendapatkan rewards dari diri pribadi.

Ada sesuatu yang lebih baik atau meningkat kompetensi yang kita miliki. Itu tujuan utama dalam penulisan artikel. Terkait K-Rewards yang akan kita terima berupa GoPay, itu merupakan efek dari kesungguhan kita berbenah diri, memperbaiki teknik penulisan, meneliti ejaan sebelum ditayangkan, dan sederet perubahan yang telah kita lakukan. 

Nah, selamat berbenah diri. Semoga artikel Anda berikutnya lebih berkualitas dan memperoleh label AP atau AU. Hidup memang harus selalu berubah.***

Penajam Paser Utara, 14 Juli 224 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun