Sambil menggosok-gosokan setrika pada pakaian yang saya bentangkan di atas karpet yang dilapisi kain sarung, saya selalu berpikir untuk aktivitas yang terbaik dalam waktu terdekat.
Orang lain mungkin perlu memutar musik dari ponsel atau menonton televisi sambil menyetrika. Saya mempunyai kebiasaan yang berbeda. Sambil menyetrika saat itu saya tidak ingin mendengarkan suara musik atau lagu-lagu dari ponsel atau laptop. Saya lebih suka memikirkan aktivitas yang positif yang perlu dilakukan dalam waktu akan datang.
Sebagai pensiunan yang tidak lagi memiliki kantor tempat kerja, saya masih perlu beraktivitas positif dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan memikirkan agenda atau aktivitas yang akan datang, saya merasakan ada gairah atau semangat yang tidak kalah dengan mereka yang masih aktif bekerja.
Sambil terus menyetrika saya berpikir ini dan itu untuk kegiatan yang positif dilakukan dengan segera. Keinginan untuk membaca buku yang menumpuk di lemari kaca dekat meja kerja adalah salah satu agenda yang bisa dikerjakan. Kemudian aktivitas bersih-bersih lingkungan juga penting.
Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat menimbulkan berbagai persoalan lingkungan, Tanaman liar cepat sekali tumbuh karena sering turun hujan. Sudut-sudut kamar sering dipenuhi debu karena angin sering bertiup masuk ke dalam rumah lewat celah-celah jendela dan ventilasi rumah. Bagian itu juga perlu dibersihkan.
Pada intinya, saya tidak mau berdiam diri dalam mengisi waktu setelah pensiun kerja. Saya harus aktif produktif dan selalu berpikiran positif. Usia senja bukan berarti harus berdiam diri menunggu dipanggil kembali kepada Yang Mahakuasa. Saya tidak mau seperti itu.
Kembali Duduk di Teras Rumah
Setelah aktivitas menyetrika selesai, saya kembali duduk-duduk di teras. Tidak lupa laptop disiapkan di atas meja yang berada di teras. Senja sudah tiba. Sinar surya sudah tidak lagi memancar. Awan keputih-putihan sudah menutupi sinar yang jatuh ke bumi. Namun, pantulan sinar surya masih terlihat di beberapa sudut awan.
Saya mulai mengetik dengan tenang. SAktivitas yang baru saja dikerjakan dapat diceritakan dengan kalimat-kalimat sederhana yang tidak membuat pusing kepala.
Saya masih ingin menulis dan menulis untuk merekam aktivitas dan harapan yang masih menjadi angan. Menulis adalah aktivitas menajamkan memori. Semakin sering menuangkan kalimat akan semakin banyak memori yang tersimpan dapat dikeluarkan atau dituliskan dengan baik.
Senja makin tenggelam. Pengaruh kopi yang saya nikmati beberapa waktu berselang masih memberi semangat untuk tetap bertahan di teras rumah. Jari-jemari belum mau berhenti padahal waktu mandi sore sudah tiba.***