Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sudah Pensiun Pegawai Tetap Asyik Beraktivitas Tanpa Beban

11 Juli 2024   13:48 Diperbarui: 11 Juli 2024   13:58 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siap menikmati hidangan (dokpri)

Mendekati pukul sembilan, saya mengantarkan istri tercinta ke pasar induk Penajam. Perjalanan dari rumah menuju pasar sekitar sepuluh menit. Tugas saya hanya mengantarkan istri tercinta hingga sampai di pasar. Setelah istri turun ari boncengan sepeda motor, saya segera berbalik arah. Untuk pulang dari pasar, istri tercinta akan naik ojek pangkalan.

Sebelum meninggalkan pasar, saya membeli satu bungkus bubur kacang hijau ketan hitam plus kacang merah. Hanya satu bungkus saya beli. Istri tercinta dan anak ragil, Adib, kurang bersemangat makan bubur kacang hijau.

Sepeda motor langsung saya lajukan ke rumah di lingkungan perumahan kilometer satu setengah Penajam. Saya langsung masuk ke dalam rumah sementara sepeda motor masih diparkir di depan pintu dapur.

Menikmati Burjo Lanjut Berbelanja

Suhu udara saya rasakan cukup dingin saat berangkat dan pulang dari pasar induk Penajam. Untuk itu, saya ingin segera menghangatkan badan dengan menyantap burjo.

Bubur kacang hijau ketan hitam plus kacang merah (dokpri)
Bubur kacang hijau ketan hitam plus kacang merah (dokpri)
Mangkok kecil dan sendok makan segera saya siapkan. Burjo yang masih berbungkus plastik segera saya buka dan tuangkan isinya ke dalam mangkok. Dengan santai saya mulai menikmati burjo demi menghangatkan badan. Meskipun santan sudah tidak terlalu panas, rasa hangatnya masih terasa.

Kur bolu pisang buatan istri tercinta (dokpri)
Kur bolu pisang buatan istri tercinta (dokpri)
Setelah menikmati burjo, saya ingat kue bolu pisang yang ditawarkan istri tercinta. Saya pun segera mencomot beberapa potong kue bolu yang cukup lezat itu. 

Selanjutnya, setelah mencuci mangkok dan sendok, saya segera keluar rumah lagi. Masih ada dua agenda yang harus saya lakukan. Agenda pertama adalah membeli air minum isi ulang dua galon. Itu berarti dua kali pergi pulang karena saya tidak sanggup membawa dua buah galon sekaligus atau sekali jalan. 

Buah jeruk segar (dokpri)
Buah jeruk segar (dokpri)
Agenda kedua, saya perlu membeli buah di pasar tumpah belakang SD 003 Penajam di Gunung Seteleng. Ada satu tempat penjualan buah yang sudah menjadi langganan di sana. Ada dua jenis buah yang saya beli, yaitu buah jeruk (2 kg) dan buah semangka kuning yang tidak utuh. ukuran buah semangka cukup besar. Penjual membelah semangka menjadi beberapa bagian. Saya membeli potongan yang agak besar.

Buah semangka kuning (dokpri)
Buah semangka kuning (dokpri)
Harga dua kilogram jeruk Rp 25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) dan harga sepotong buah semangka kuning (sekitar satu setengah kilogram) Rp 15.000 (lima belas ribu rupiah).

Pulang ke rumah, saya perlu beristirahat sejenak setelah beberapa kali pergi pulang naik sepeda motor. Sambil beristirahat saya sempat menyapu halaman (tepatnya jalanan depan rumah) yang banyak sampah daun kering. Sudah beberapa hari hujan. Daun-daun kering belum sempat dibersihkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun