Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Green Jobs dan Kesadaran Pelestarian Lingkungan

9 Juni 2024   20:14 Diperbarui: 9 Juni 2024   20:30 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Green Job dan Kesadaran Pelestarian Lingkungan

Green Job adalah berbagai jenis pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan. Pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan cukup banyak dan mungkin tidak disadari oleh generasi muda bahwa aktivitas yang ditekuni atau sedang dikerjakan termasuk green job.

Menurut International Labour Organization (ILO), green job menjadi sebuah gerakan perekonomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan agar mampu melestarikan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang.

Berikut beberapa jenis pekerjaan yang termasuk green job:

1. Pemandu Wisata Ekoturisme

Banyak orang kota yang senang menikmati suasana pedesaan yang asri, alami, dan berudara sejuk. Ini merupakan peluang bagi para pemandu wisata! Objek wisata yang bernuansa pedesaan semakin banyak dilirik pengusaha. Cukup banyak muncul warung, kedai, atau kafe yang memanfaatkan alam sebagai lokasi untuk usaha.

Tentu diperlukan pemandu wisata yang berwawasan luas untuk mendukung objek wisata seperti itu. Pemandu wisata ekowisata adalah seseorang yang memimpin grup wisatawan, membuat wisatawan mengerti mengenai budaya dan sejarah alam serta lingkungan yang dikunjungi.

2. Petani Perkotaan

Saat ini masyarakat sudah mulai sadar dan peduli dengan lingkungan. Konsumen (masyarakat) akan memilih produk dengan mempertimbangkan dampak dari penggunaan produk tersebut dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan.

Petani perkotaan dibutuhkan untuk mendukung gaya hidup yang mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan hijau. Petani di kota tentu sangat berbeda dengan petani di daerah pedesaan. Pada umumnya, petani di pedesaan fokus pada bidang penanaman tumbuhan produksi tertentu.

Untuk petani perkotaan ada tiga bidang yang dapat dipilih, yaitu praktik budidaya (pembibitan), praktik pemrosesan (menanam dan atau memelihara hingga panen), dan praktik distribusi. Tiga bidang itu dapat dikerjakan terpisah atau digabungkan, bergantung pada kesiapan tenaga kerja dan permodalan.

3. Pengusaha Diversifikasi Tanaman Petani Kota

Penganekaragaman atau diversifikasi tanaman perlu dilakukan bagi petani kota. Ada tiga jenis tanaman yang dapat dipilih atau ditekuni oleh petani kota, yaitu tanaman sayur-sayuran, tanaman buah-buahan, dan tanaman bunga-bungaan. Ketiganya sering disebut hortikultura.

Mengingat tanaman itu dikelola di perkotaan dengan lahan yang terbatas tentu diperlukan strategi agar banyak tanaman yang dibudidayakan dan cepat panen. Hidroponik menjadi satu pilihan yang tepat. Dengan penataan lahan yang baik, berbagai jenis sayuran dapat ditanam dalam ruang yang terbatas.

Tanaman buah mini (tabulampot) perlu dipilih jenis buah yang tahan hama dan cepat berbuah. Ketersediaan lahan perlu dipertimbangkan untuk memilih jenis usaha penanaman buah ini.

Selain sayur dan buah, ada satu usaha penanaman yang memiliki prospek cukup bagus, yaitu penanaman aneka bunga yang cantik. Tanaman bunga sangat dibutuhkan masyarakat modern. Bukan hanya hasil (bunga) yang dicari, tetapi pot-pot berisi tanaman bunga banyak dibutuhkan untuk interior dan eksterior gedung, perkantoran, dan hiasan depan panggung sebuah acara (pernikahan, ulang tahun, reuni, pisah sambut, atau perpisahan sekolah).

Pengusaha (petani) tanaman pot bunga dapat meraup keuntungan besar jika mampu mengelola dengan baik. Aneka jenis tanaman bunga yang indah (tidak harus tanaman yang ada bunganya, tanaman hias dengan daun beraneka bentuk, ukuran, dan warna akan menarik banyak orang).

Pekerjaan Harus Diciptakan, Bukan Dicari

Untuk bekerja dalam green job, kita tidak harus mengandalkan lowongan kerja dari pihak lain. Kita dapat menciptakan atau membuat jenis pekerjaan ini.

Jika pilihan jatuh pada jenis penanaman (petani perkotaan), banyak pilihan yang dapat dipertimbangkan, apakah ingin pada bagian pembibitan, pemrosesan, atau distribusi. Bisa pilih salah satu, salah dua, atau semuanya. Dengan menekuni salah satu bagian dari pilihan itu, fokus pekerjaan lebih tertata. Tidak banyak yang harus dipikirkan.

Contoh sederhana, kita memilih bagian distribusi, yaitu menjual produk hasil petani kota. Dengan memiliki modal secukupnya, kita dapat membeli tanaman dari para petani kota yang kesulitan menjual (mendistribusikan hasil tanamamnya).

Memang banyak orang hobi menanam tetapi kurang pandai dalam menjual produknya. Dengan adanya distributor, mereka akan terbantu. Kita bisa hadir dengan menyiapkan armada yang dibutuhkan (mobil bak terbuka, misalnya) dan mencari pembeli (pelanggan), bisa restoran, kantin sekolah, dan pasar tradisional atau pasar modern.

Mungkin kita tidak memiliki modal untuk menjadi seorang distributor, tentu kita dapat memilih bidang yang tidak memerlukan banyak modal, misalnya sebagai penyedia bibit tanaman.

Dengan lahan yang kita miliki, kita dapat mulai menanam jenis tanaman yang diinginkan atau disukai, misalnya sayur-sayuran. Dalam waktu relatif singkat, bibit sudah tumbuh dan dapat ditawarkan kepada pihak yang memerlukan melalui media massa atau media sosial.

Para pembeli yang tidak mau terlalu lama menunggu tanaman sayur hingga siap panen, dapat memesan atau membeli bibit yang sudah kita semaikan.

Demikian contoh pekerjaan yang dapat diciptakan atau ditekuni tanpa mengandalkan pihak lain yang mencari tenaga kerja.

Tidak Suka Bidang Tanam-Menanam

Jika kita tidak menyukai bidang tanam-menanam, ada pilihan lain dalam green job. Berikut beberapa bidang pekerjaan yang tidak ada kaitan dengan tanam-menanam tetapi tetap berkaitan dengan pelestarian lingkungan:

1. Pengusaha Makanan Organik

Kesadaran masyarakat akan hidup sehat saat ini semakin meningkat. Mereka berupaya hidup lebih sehat dengan mengonsumsi makanan organik.

Makanan organik adalah makanan yang tidak mengandung bahan kimia dan menyehatkan. Dengan adanya masyarakat yang mulai beralih pada makanan organik diperlukan bahan makanan olahan dari tanaman organik.

Sebagai juru masak (chef) spesialis masakan organik tentu dibutuhkan rumah makan atau restoran yang khusus menyajikan masakan organik. Kita dapat belajar sebagai juru masaknya atau menjadi pengusaha restoran masakan organik.

2. Teknisi kendaraan listrik

Sepeda listrik, sepeda motor listrik, dan mobil listrik pada masa akan datang akan semakin mendominasi. Kendaraan tanpa bahan bakar fosil itu semakin diminati masyarakat. Anda yang berkecimpung pada bidang otomotif dapat menekuni keahlian sebagai teknisi kendaraan listrik. Keahlian bidang itu pasti akan dibutuhkan pada masa-masa akan datang.

3. Arsitek Ramah Lingkungan

Rumah atau gedung masa depan akan beralih secara perlahan menuju model bangunan yang ramah lingkungan (green architecture). Konsep seperti itu bisa menjadi solusi untuk menghentikan atau setidaknya memperlambat kerusakan lingkungan.

Pekerjaan sebagai arsitektur hijau atau ramah lingkungan akan dibutuhkan pada masa akan datang. Saat ini perlu mempersiapkan diri jika Anda akan menekuni bidang arsitektur.

Demikian beberapa contoh pekerjaan yang dapat dipilih untuk mendukung program green job. Persiapkan diri Anda jika ingin ikut melestarikan lingkungan.

Bahan bacaan lebih lanjut:
1. https://zerowaste.id/zero-waste-lifestyle/green-job/ 
2. Green Job yang Paling Dicari Di Indonesia

Penajam Paser Utara, 9 Juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun