Duduk Menunggu Harus Kreatif
Saat kita menunggu tentu merasa gelisah alias tidak tenang. Agar saat menunggu tidak menjadi beban, kita perlu menyibukkan diri.
Orang yang hobi membaca, tentu akan mengisi waktu menunggu dengan membaca.
Demikian pula orang yang hobi menulis, ia akan menulis dengan santai pada saat menunggu.
Pada hari Jumat (7/6/2024) saya diajak ke Balikpapan oleh Pak Imam Mudin. Kami sepakat untuk berangkat melalui pelabuhan Penajam.
Pak Imam Mudin menginfokan saat sudah meninggalkan rumahnya di wilayah Kecamatan Babulu. Saat mulai naik kendaraan umum ia kirim pesan lewat WA.
Tepat pukul 08.00 Wita info itu disampaikan. Itu berarti satu jam kemudian baru tiba di pelabuhan Penajam.
Sebelum pukul 09.00 Wita saya sudah tiba di pelabuhan klotok.
Itu berarti saya perlu menunggu. Saat menunggu itulah saya mulai mengetik.
Baru beberapa baris mengetik, Pak Imam Mudin sudah muncul dj depan tempat saya duduk.
Kami pun sepakat untuk segera berangkat. Pak Imam dengan gesit menuju loket tempat pembelian tiket.
Saya sempat memotret saat Pak Imam Mudin berada di depan loket.
"Nomor berapa?" Saya bertanya nomor kapal yang harus kami naiki sesuai giliran nomor kapal.
Kami segera berjalan beberapa meter menuju kapal klotok dengan nomor 13.
Setelah saya duduk segera melanjutkan mengetik. Waktu tempuh kapal klotok sekitar 25 menit menuju Pelabuhan Kampung Baru Tengah, Balikpapan.
Penajam Paser Utara, 7 Juni 2024