"Kapan Sebaiknya Saya Mulai Menulis di Blog Kompasiana?" tanya Mereka
Pada saat ada ajakan untuk mulai menulis di blog Kompasiana, ada teman yang menjawab dengan gagah berani, "Saya masih sibuk!" Ada pula yang menjawab dengan sangat meyakinkan, "Nanti saja setelah saya pensiun, saya akan mulai menulis. Bukankah banyak waktu luang saat pensiun?"
Dalih, alasan, atau upaya "menolak" selalu ada dan selalu "masuk akal". Setiap orang berhak untuk tidak menulis di media apa pun, termasuk di Kompasiana.
"Tapi kok selalu ada ajakan untuk menulis di Kompasiana, memang ada apa di Kompasiana?"
Sarana Komunikasi yang Santun
Beberapa bulan terakhir, saya mengamati perilaku penulis Kompasiana yang sudah mempunyai label "tinggi" maupun yang baru bergabung. Ternyata, semakin tinggi label yang dimiliki, seperti Penjelajah, Fanatik, Senior, dan Maestro, sikap mereka semakin santun. Dalam menyapa, memberikan komentar, dan berkomunikasi mereka sangat menyenangkan.Â
Para penulis baru seperti saya merasa sangat senang dengan kondisi seperti itu. Para penulis yang sudah puluhan tahun kerasan di Kompasiana sering memberikan komentar yang menyemangati kami para penulis baru.
Tutur kalimat yang membuat senang, terharu, dan menyejukkan kalbu, membuat semangat meningkat. Keinginan untuk menulis lebih tertata, lebih terstruktur, dan lebih baik selalu muncul.
Agar kita memperoleh "teman" dan "komentar" tentu kita perlu lebih sering "berkunjung" ke halaman kompasianer lain. Istilah yang sering digunakan blog walking kalau tidak salah. Kita harus sering berkunjung (berjalan-jalan) ke blog penulis lain. Bahasa lugasnya, kita perlu sering membuka atau membaca tulisan karya orang lain. Jangan sibuk dengan tulisan sendiri (seperti yang pernah saya lakukan).
Terkadang kita asyik menulis banyak-banyak dan berusaha semenarik mungkin. Namun, ternyata tulisan kita jarang dibaca orang, tidak ada yang memberikan "nilai" dan tidak ada yang memberikan "komentar". Apa penyebabnya? Apakah tulisan kita jelek, kurang bermutu, atau tidak aktual? Bukan. Bukan itu penyebabnya. Tulisan kita "tenggelam" oleh tulisan lain yang hampir setiap menit selalu ada tulisan baru di Kompasiana.
Meskipun sudah mendapat label PILIHAN bahkan ARTIKEL UTAMA (HEADLINE), jika kita tidak pernah atau malas "berkunjung" atau membaca artikel orang lain, tentu tulisan kita akan "tenggelam" seiring berjalannya waktu.