Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hadiah Dua Buku dari Maestro Kompasiana

23 April 2024   19:55 Diperbarui: 23 April 2024   19:59 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar halaman Kompasiana Roselina (dokpri)

Hadiah Dua Buku dari Maestro Kompasiana

Para penulis blog di Kompasiana tentu mengenal istilah poin yang digunakan. Poin yang diperoleh setiap kompasianer (sebutan untuk penulis dalam blog Kompasiana) akan diakumulasi. Untuk kompasianer yang berhasil mengumpulkan minimal seratus poin akan mendapat gelar Debutan. Gelar tersebut akan disandang hingga poin mencapai 500. Selanjutnya, kompasianer yang berhasil mengumpulkan 501 poin akan naik peringkat dengan gelar Junior (501-1.500).

Kemudian kompasianer yang berhasil mengumpulkan 1.501 akan naik peringkat dan memperoleh gelar Taruna. Gelar tersebut akan tetap disandang hingga poin terkumpul 10.000. Hanya dengan bertambah satu poin, yaitu 10.001 gelar Penjelajah akan disandangnya.

Dari gelar Penjelajah menuju tingkat berikutnya diperlukan 40.001 poin karena gelar setingkat di atasnya, yaitu Fanatik, memerlukan 50.001 poin. Setelah gelar Fanatik disandang, masih ada dua gelar di atasnya, yaitu Senior (minimal 100.001 poin) dan  Maestro (minimal 250.001 poin).

Poin diperoleh dari Mana?

Kompasianer yang sudah lama menulis tentu sudah tahu dan sangat paham terkait asal-muasal poin yang didapatkannya. Untuk kompasianer pemula tentu sudah ada yang tahu juga. Namun, tidak ada salahnya kita ulas sedikit terkait asal-muasal poin tersebut.

Poin pertama diperoleh sebesar 50 saat seseorang sudah terdaftar sebagai kompasianer dan memenuhi persyaratan administrasi (mengisi data yang diperlukan). Dalam detail poin disebut Verifikasi hijau (bariskeempat).

Poin untuk setiap menayangkan (mengirimkan naskah tulisan) sebesar 5 (lima). Jika satu hari dapat mengirimkan dua tulisan, berarti akan mendapatkan 10 poin. Dalam detail poin, rincian terdapat paling atas dengan nama Pos artikel.

Setiap tulisan yang kita tayangkan, ada kalanya diberi komentar dan/atau penilaian (rating). Setiap penilaian (AKTUAL, BERMANFAAT, MENARIK, MENGHIBUR, atau UNIK) ada satu poin yang kita dapatkan. Misalnya, dalam sebuah tulisan yang kita tayangkan, ada lima kompasianer yang memberikan rating (nilai), maka poin yang kita dapatkan juga lima, apa pun nilai yang dipilih, sama poinnya. Dalam detail poin, rincian terdapat pada baris kedua dengan nama Rating.

Kemudian, setiap komentar yang diberikan oleh kompasianer lain diberi poin satu juga. Misalnya, ada tiga komentar yang diberikan oleh kompasianer, maka ada tiga poin yang kita dapatkan. Dalam detail poin, Komentar konten istilah yang digunakan.    

Masih ada poin yang bisa kita dapatkan, yaitu Artikel Pilihan, dan Headline (Artikel Utama). Setiap artikel yang kita tayangkan mendapatkan label PILIHAN, maka lima poin kita dapatkan. Misalnya dalam satu hari ada dua artikel yang mendapatkan label PILIHAN, maka sepuluh poin akan kita peroleh.

Poin lebih besar akan kita dapatkan jika artikel yang ditayangkan mendapatkan label Artikel Utama (AU), atau Headline. Poin untuk setiap AU sebesar sepuluh. Jika dalam satu hari ada satu artikel yang kita tayangkan mendapatkan label AU, poin sepuluh akan kita peroleh.

Siapa Kompasianer Bergelar Maestro?

 Para kompasianer yang sudah cukup lama menulis pada blog Kompasiana tentu sudah mengenal sosok yang bernama Tjiptadinata Effendi. Beliaulah kompasianer yang sudah mendapatkan gelar Maestro.

Tangkapan layar halaman  Kompasiana Pak Tjip (dokpri)
Tangkapan layar halaman  Kompasiana Pak Tjip (dokpri)
Tjiptadinata Effendi dilahirkan di Padang pada 21 Mei 1943. Itu berarti usia beliau sudah lebih delapan puluh tahun pada 2024. Saat tulisan ini disusun, beliau masih aktif menulis di Kompasiana. Hampir setiap hari beliau memberikan komentar pada artikel yang kami tayangkan.

Tangkapan layar halaman Kompasiana Roselina (dokpri)
Tangkapan layar halaman Kompasiana Roselina (dokpri)
Istri beliau, Roselina Tjiptadinata juga penulis produktif pada blog Kompasiana tercinta ini. Peringkat beliau Senior, satu tingkat di bawah sang suami. Usia Roselina hanya seisih beberapa bulan dengan sang suami.

Roselina Effendi juga cukup rajin menyapa dan memberikan komentar kepada tulisan-tulisan yang kami tayangkan di Kompasiana, termasuk tulisan Anda juga, ya?

Hadiah Buku dari Pak Tjip

Saya merasa sungguh beruntung karena termasuk kompasianer yang mendapatkan hadiah buku dari Pak Tjip. Bukan hanya satu, ada dua buku yang dikirimkan ke alamat rumah kami di Kalimantan Timur.

Saat ini Pak Tjip bersama istri tercintanya tinggal di Australia dan buku-buku beliau ada di Padang. Ada keluarga beliau yang membantu untuk mengirimkan buku-buku hadiah tersebut. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Tjip dan keluarga beliau yang sudah bersusah payah mengirimkan buku hadiah tersebut. Semoga kebaikan Pak Tjip dan keluarga mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Aamiiin.

Bagaimana saya bisa memperoleh hadiah buku tersebut? Untuk kompasianer yang rajin membaca artikel-artikel Pak Tjip tentu akan mengetahui hal itu.

Baca juga: kado-lebaran-bagi-sahabat-kompasianers

Artikel Pak Tjip tertanggal 7 April 2024 tersebut menawarkan kepada kompasianer yang bersedia menerima hadiah buku karya beliau. Untuk keperluan pengiriman buku diperlukan alamat. Beliau mengharapkan alamat tujuan dituliskan dalam pesan pada ponsel melalui WA.

Dua buku kiriman Pak Tjip (dokpri)
Dua buku kiriman Pak Tjip (dokpri)
Alhamdulillah saya termasuk salah satu kompasianer yang terdata untuk memeproleh buku hadiah dari maestro Kompasiana tersebut. Tentu saja saya merasa bersyukur dan akan membaca dua buku karya beliau tersebut.

Penajam Paser Utara, 23 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun