Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Media Sosial Postingan Konten Tertentu Saja

30 Maret 2024   09:02 Diperbarui: 30 Maret 2024   09:07 1552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa Media Sosial Postingan Konten Tertentu Saja

Kehidupan zaman sekarang tidak terlepas peran dari media sosial. Segala informasi mudah ditemukan pada media sosial. Setiap detik selalu ada informasi yang dipublikasikan baik oleh instansi pemerintah, swasta, organisasi atau individu.

Setiap orang yang menggunakan ponsel android, sembilan puluh sembilan persen dapat dipastikan mempunyai aplikasi media sosial, mulai dari WhatsApp, Facebook, X, Instagram, Telegram, Line, Snapchat, TikTok, dan yang lain. Mungkin mereka hanya pasif. Artinya, ada sebagian (besar) masyarakat hanya menggunakan media sosial untuk menerima informasi. Bukan pembuat konten atau penyebar informasi.

Golongan seperti itu cukup banyak pengikutnya. Mereka hanya senang melihat-lihat video lucu dari beberapa aplikasi medsos yang ada dalam ponselnya.

Bisakah Berpuasa Media Sosial?

Sejak bangun tidur hingga tidur lagi, banyak orang yang tidak bisa lepas dari ponsel. Salah satu aplikasi yang sering digunakan adalah medsos per pesanan. Paling tidak medsos yang berisi pesan secara individu atau grup yang diminati.

Ada medsos grup alumni sekolah, grup teman kantor, grup teman yang mempunyai kesamaan hobi, grup warga satu RT (Rukun Tetangga), grup jamaah masjid, dan sebagainya.

Seseorang yang berprofesi sebagai konten kreator tentu tidak dapat lepas dari medsos. Bagaimana mau lepas kalau mata pencaharian atau fulus diperoleh dari konten-konten yang ditayangkannya.

Untuk masyaraat umum yang sangat menggandrungi medsos tertentu, pada bulan Ramadan ini tentu harus dapat membagi waktu.

Sebagai konsumen atau penikmat konten-konten dari beberapa medsos tentu dapat memilah dan memilih konten yang bermanfaat untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

Tangkapan layar ponsel (dokpri)
Tangkapan layar ponsel (dokpri)
Banyak medsos yang menayangkan atau menampilkan konten bernuansa Islami. Kita dapat menikmati sajian yang menarik dan dapat menambah keimanan kita.

Tayangan atau sajian yang hanya menampilkan orang joget-joget atau video lucu-lucuan, untuk sementara dapat dikurangi porsinya.

Mumpung bulan Ramadan, kita pilih konten yang Islami. Untuk konten lain, sementara dipuasakan lebih dahulu.

Tidak melihat konten lucu-lucuan bukan  berarti kita meninggalkan medsos seratus persen. Kita masih dapat ber-medsos dengan memilih konten yang berisi siraman rohani.

Ada beberapa lembaga dakwah yang mempunyai WAG khusus keislaman. Kita dapat bergabung secara gratis dan setiap hari akan memperoleh informasi yang positif yang akan menambah pengetahuan keagamaan kita.

Tangkapan layar ponsel (dokpri)
Tangkapan layar ponsel (dokpri)
Dengan asyik membaca dan melihat video konten Islami, secara otomatis nafsu untuk menonton konten yang hanya bersifat hiburan akan berkurang.

Kita akan dibuat asyik dengan konten dakwah yang praktis dan mengena pada sasaran. Dengan gambar ilustrasi yang menarik, tata warna konten yang sejuk, bentuk atau model huruf yang artistik, tentu mata kita akan merasa nyaman.

Tangkapan layar ponsel (dokpri)
Tangkapan layar ponsel (dokpri)
Dakwah yang disampaikan dengan cara seperti itu tentu akan membuat kita merasa betah berlama-lama menatap layar ponsel. waktu menunggu berbuka puasa pun bernilai positif.

Kesimpulan

Berpuasa medsos dapat diartikan mengurangi berinteraksi dengan konten-konten yang hanya bersifat hiburan. Aktivitas pada medsos dialihkan untuk membaca dan menonton konten-konten berisi dakwah, pengetahuan keagamaan, dan hal positif yang lain.

Semoga pada bulan Ramadan tahun 2024 ini kita dapat lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan semakin rajin bermedsos positif. 

Penajam Paser Utara, 30 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun