Sebelum meninggalkan pasar, saya singgah membeli satu porsi bubur kacang hijau (burjo) ketan hitam plus kacang merah. Saya hanya membeli satu porsi. Istri dan Adib jarang mau makan burjo.
Tiba kembali di rumah, saya segera menyantap satu porsi burjo tersebut. Sebuah mangkok disiapkan untuk menuangkan burjo dari kantong plastik berwarna putih.
Pada saat sedang asyik menikmati burjo itu, ada gerak-gerik seekor tikus di lantai. Saya pun segera bergerak cepat. Sapu lidi saya gunakan untuk "mengejar" persembunyian sang tikus di bawah lemari dan di sela-sela tempat penyimpanan barang.
Perlu kerja ekstra untuk mengusir atau menangkap binatang pengerat tersebut. Sudah beberapa kali kami menangkap dan langsung membunuh di tempat sang tikus.
Namun, untuk hari itu, saya gagal untuk menangkap sang tikus. Kelincahannya dalam berlari dan menyembunyikan diri cukup membuat repot.
Gagal menangkap tikus bukan berarti badan tidak letih. Justru dengan kegagalan itu tenaga saya cukup terkuras. Suka tidak suka saya harus beristirahat usai mengejar-ngejar binatang yang sangat menganggu tersebut.
Berbaring adalah istirahat terbaik. Namun, kedua mata tidak mau terpejam. Akibatnya, ponsel pun menjadi teman dalam beristirahat. Saya sudah mencoba mengurangi aktivitas mengoperasikan ponsel saat berada di atas ranjang. Namun, kebiasaan itu cukup sulit dihilangkan.
Sore Hari Menyetrika Pakaian
 Pakaian yang saya cuci pada Ahad pagi, sebagian sudah kering pada sore jelang senja. Untuk itu, saya segera menyetrikanya. Untuk jaket hitam dan handuk coklat tebal masih agak basah, belum dapat disetrika.
Satu demi satu pakaian dalam (CD dan singlet) saya setrika. Selain itu, ada celana panjang, celana pendek, dan kemeja lengan panjang.Â
Usai menyetrika, saya beristirahat sebentar sebelum pergi mandi. Waktu sudah berjalan sesuai jadwal. Tidak ada mengalami perubahan yang  berarti.