Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Hari ke-11 Menyandang Status Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

11 Februari 2024   20:31 Diperbarui: 11 Februari 2024   21:39 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ke-11 Menyandang Status Pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Hari Ahad (11/2/2024) merupakan hari kesebelas saya, Suprihadi menyandang status sebagai pensiunan PNS. Bagaimana rasanya? Tentu banyak hal yang dapat diceritakan.

Teman-teman yang masih aktif sebagai PNS atau pegawai pada suatu lembaga atau perusahaan tentu akan melihat bahwa seorang pensiunan PNS adalah orang merdeka, tidak "bekerja" tetapi masih memperoleh gaji setiap bulan. Enak, khan?

Persoalan enak atau tidak enak tentu relatif. Sudut pandang mana yang digunakan. Kacamata model apa yang dipakai. Namun, satu hal yang pasti, ada perubahan kebiasaan pada hari Senin-Jumat. 

Untuk hari Sabtu, Ahad atau hari libur nasional tiada perbedaan yang signifikan. Pada hari Ahad kedua bulan Februari 2024, saya melakukan aktivitas tidak jauh berbeda dengan saat masih aktif bekerja.

Seusai menikmati minuman hangat pada pagi hari, saya segera melakukan aktivitas mencuci pakaian pribadi secara manual. Hal itu sudah rutin saya lakukan hampir setiap hari.

Pada hari Ahad itu saya mencuci beberapa pakaian khusus, antara lain jaket berwarna hitam. Jaket memang jarang dicuci. Belum tentu sepekan sekali dicuci.

Selain jaket hitam, ada handuk yang ikut saya cuci secara manual. Biasanya handuk yang agak tebal berwarna coklat itu saya ikutkan di mesin cuci. Pada saat Adib, anak ragil kami mencuci, handuk itu akan ikut dicucikan.

Berhubung saya merasa mempunyai cukup waktu longgar, handuk coklat tebal itu saya cuci secara manual. Perlu tenaga ekstra untuk mengucek, membilas, dan memeras handuk tersebut. Demikian juga untuk jaket yang dicuci.

Mengantarkan Istri ke Pasar Induk Penajam

Usai mencuci, saya beristirahat sebentar. Kemudian baru mandi. Usai mandi, istri minta diantarkan ke pasar induk Penajam. Seperti biasa, tugas saya hanya mengantarkan hingga sampai pasar. Urusan pulang belanja, ada ojek pangkalan yang mengantarkan. Istilahnya, berbagi rezeki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun