Pasang status saat naik kapal klotok.
Demikian perjalanan kami pergi-pulang pada hari Kamis (1/2/2024) tepat hari pertama menyandang gelar pensiunan. Berikut ini akan diceritakan aktivitas pada hari kedua.
Pagi-pagi saya sudah selesai mencuci pakaian. Sebelum pukul tujuh pagi saya sudah siap untuk berangkat. Kemana? Bukankah sudah pensiun?
"Saya mau ke tempat tukang pijat!"
Demikian saya berpamitan kepada istri tercinta. Hari Jumat, saya mengenakan kaos hitam, celana hitam, dan kaos kaki juga berwarna hitam. Kemudian saya mengenakan sepatu.
"Mau pijat kok seperti mau ke kantor!" Istri nyeletuk.
"Biar kaki tidak kedinginan!" Begitu saya berkilah.
Mengendarai sepeda motor tentu angin akan terasa mengenai tubuh. Jika kaki tidak mengenakan kaos kaki tentu udara akan terasa cukup dingin.
Jalanan cukup ramai. Jam berangkat ke sekolah dan jam ke kantor memang pada jam-jam sekitar pukul tujuh pagi. Saya tidak dapat terlalu laju mengendarai sepeda motor.
Tiba di rumah Pak Maryata, sang tukang pijat, pensiunan tentara, menyambut dengan ramah. Saya segera diajak masuk ke ruang tamu. Tidak ada tempat praktik (memijat) yang khusus. Semua pasien yang akan pijat dieksekusi di ruang tamu.
Pulang dari tempat pijat, saya diberi oleh-oleh daun kelor. Pohon kelor ada di samping rumah Pak Maryata. Tinggal memangkas cabang dan ranting pohon yang penuh daun-daun kecil berwarna hijau cerah.