Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Lima Hari Tidak Menulis, Badan dan Pikiran Tidak Tenang, Ini Benar-Benar Saya Rasakan

27 Januari 2024   08:23 Diperbarui: 27 Januari 2024   08:32 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lima Hari Tidak Menulis, Badan dan Pikiran Tidak Tenang, Ini Benar-Benar Saya Rasakan

Sejak tanggal 23 Januari 2024 saya tidak menggoreskan tulisan di Kompasiana. Banyak hal yang menjadi penyebab. Satu penyebab utama yang sangat berperan adalah kondisi kesehatan mata. Ketika mata kurang sehat, secara otomatis, aktivitas menulis dan kegiatan lain cukup terganggu. Badan dan pikiran tidak tenang.

Benar-benar saya merasakan badan dan pikiran tidak tenang. Saat beristirahat, badan tidak mau berlama-lama dalam satu posisi. Tubuh renta ini ingin selalu bergerak, seolah berontak. Tidak nyaman berlama-lama berbaring di atas tempat tidur.

Pada hari-hari sebelumnya, saya berusaha dapat menayangkan satu tulisan di Kompasiana, meskipun hanya satu bait puisi. Selama lima hari terakhir, badan dan pikiran tidak tenang karena absen tidak menulis sama sekali.

Kondisi mata yang cukup kurang nyaman di depan layar laptop menjadikan aktivitas rutin terganggu. Badan dan pikiran tidak tenang. Istirahat tidak dapat tuntas. Kondisi itu benar-benar saya nikmati. 

Mengeluh bukan hal yang tepat. Badan dan pikiran tidak tenang. Semua saya nikmati sebagai suatu proses untuk menyadari bahwa manusia mempunyai keterbatasan.

Dalam kondisi mata yang masih kurang nyaman, saya mencoba menulis pada hari Sabtu yang kebetulan tidak ada agenda keluar rumah. Tidak ada undangan ke sekolah.

Pada hari Sabtu (27/1/2024) ada undangan secara daring. Pihak pengundang dari lintas instansi, yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Topik yang dibahas terkait SLP (Sekolah Laboratorium Pancasila). Program SLP yang pertama dilaksanakan di DKI Jakarta.

Saya mengikuti kegiatan daring sambil mencoba perlahan-lahan mengetik. Baru beberapa menit, kedua mata terasa mulai pedih. Untuk itu, saya ingin mengakhiri tulisan ini.

Penajam Paser Utara, 27 Januari 2024 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun