Setelah Pak Budi Lestarianto mengakhiri sambutan, pembawa acara mempersilakan kadisdikpora, Pak Alimuddin untuk memberikan sambutan dilanjutkan launching e-Presensi siswa. Â Pemotongan pita dilakukan sebagai pertanda peresmian penggunaan aplikasi e-presensi siswa.Â
Tepuk tangan meriah terdengar di bawah gerimis yang masih turun. Lapangan yang habis digunakan untuk kegiatan upacara bendera tampak basah. Siswa yang melintas di area lapangan tanpa payung atau tutup kepala terlihat berjalan dengan tergesa-gesa. Takut terkena tetesan air hujan, tentunya.
Kami ikut mencoba e-Presensi dengan meminjam Kartu Osis siswa. Pak Alimuddin, Pak Budi Lestarianto, dan saya, Suprihadi ikut mendekatkan Kartu Osis tersebut ke tempat untuk merekam data (X-Ray, ya?).
Siswa Antusias untuk PresensiÂ
Setelah kadisdikpora dan kepsek meninggalkan tempat, para siswa secara bergiliran melakukan presensi. Ada yang tampak canggung. Ada pula yang terlihat santai.
https://www.instagram.com/reel/C2HzgB-N0cY/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=MzRlODBiNWFlZA==
Pada tahap selanjutnya, semakin banyak siswa yang datang untuk melakukan presensi. Tampak suasana agak berjubel. Namun, antrean tetap terkendali. Beberapa guru terlihat ikut memberikan arahan cara melakukan presensi dan melihat hasil pada layar  yang berada di dalam ruang.
Pemanfaatan teknologi memang sangat penting. Selama teknologi itu digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan berbiaya terjangkau, tentu akan dimanfaatkan dengan baik.
Pemanfaatan aplikasi e-Presensi sangat bermanfaat untuk meningkatkan disiplin peserta didik dan pelaporan kepada orang tua siiswa di rumah.
Dunia pendidikan akan semakin berkembang jika piranti atau peralatan berbau teknologi semakin banyak dibuat atau dimanfaatkan untuk menunjang atau mendukung kedisiplinan, ketertiban, dan pelayanan lebih baik kepada peserta didik. Â Â