Antologi Cerita Pendek Indonesia 1
Buku lama sering lebih memesona. Tampilan fisik yang lusuh mengesankan sebagai buku yang "keramat". Kita perlu kehati-hatian saat membuka lembar demi lembar buku koleksi lama.
Ada satu buku yang sudah lama saya milki yaitu buku kumpulan cerita pendek. Buku itu diterbitkan oleh PT Gramedia, Jakarta pada tahun 1986. Judul buku Cerita Pendek Indonesia 1 dengan editor Satyagraha Hoerip. Buku setebal 317 halaman +xxi itu berisi tiga puluh cerita pendek dari pengarang Indonesia kelahiran 1910-1929.
Nama-nama sastrawan besar Indonesia mewarnai buku tersebut. Para penikmat cerpen tentu sudah tidak asing dengan nama Achdiat K. Mihardja, Aoh K. Mihardja, Trisno Sumardjo, Moh. Rustandi Kartakusuma, Idrus, Mochtar Lubis, M. Balfas, Sitor Situmorang, Subagio Sastrowardoyo, Djamil Suherman, Ali Audah, Nasjah Djamin, A.A. Navis, Trisnoyuwono, Asrul Sani, Ramadhan K.H., Iwan Simatupang, Mohammad Diponegoro, dan lain-lain.
Untuk memulai membaca antologi buku tersebut, tidak ada salahnya mencermati satu demi satu judul cerpen dan nama-nama para pengarangnya. Kita bisa mulai membaca dari cerpen yang kita minati lebih dahulu. Bukan dari cerpen pada urutan teratas. Kalau ingin seperti itu boleh-boleh juga. Namun, biasanya, orang akan melihat-lihat judul dan nama pengarang yang disukai.
Setelah menemukan judul dan nama pengarang yang cocok, orang akan mulai membaca dengan santai pada tempat yang nyaman untuk menikmati sajian karya sastra yang berbobot.
Â
Sebelum membaca, alangkah baiknya "mendengar" apa saja yang disampaikan oleh sang editor dalam Pengantar. Dengan membaca bagian pengantar tersebut, kita akan mengetahui bagaimana buku itu dapat diwujudkan. Satyagraha Hoerip sang editor menyampaikan pengantar cukup panjang mulai halaman vii hingga halaman xxi (lima belas halaman).
Satyagraha Hoerip bercerita dalam pengantar itu terkait proses pengumpulan, pemilihan, dan penerbitan cerpen yang berliku-liku. Buku antologi Cerita Pendek 1 tersusun melalui proses yang tidak sederhana.