Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Aktivitas 37 Hari Menjelang Purnatugas

26 Desember 2023   20:36 Diperbarui: 26 Desember 2023   20:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas 37 Hari Menjelang Purnatugas

Hujan adalah karunia. Hujan adalah rezeki. Meskipun turun hujan gerimis saya "nekat" mencuci pakaian. Sudah cukup lama tidak main hujan-hujan sambil mencuci pakaian.

Selain main hujan sambil mencuci pakaian pribadi, saya juga memindahkan air dalam penampungan drum warna biru. Saya lihat isi drum hampir penuh. Untuk itu, saya pindahkan isinya ke drum di sebelahnya yang belum penuh. Ada juga drum-drum kecil saya isi juga dengan air hujan.

Di samping memindahkan isi air dalam drum yang tepat berada di bawah lubang talang air, saya juga ingin menguras isi drum. Sekalian membersihkan dasar drum yang berwarna hitam. Kotoran yang mengendap perlu dibuang agar air hujan jernih yang tertampung.

Pada hari Selasa (26/12/23) tepat 37 hari jelang purnatugas masih libur bersama. Istilah yang digunakan pemerintah cuti bersama. Tidak ada keinginan untuk keluar rumah. Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat rasa enggan untuk bepergian.

Info kawan-kawan yang sedang berlibur dapat menjadi hiburan tersendiri. Saya sangat senang melihat orang lain berbahagia. Foto-foto dan video yang dikirimkan dapat membuat saya ikut senang. Bersyukurlah kawan-kawan yang masih dapat meluangkan waktu untuk berlibur bersama keluarga.

Kesempatan berkumpul dengan keluarga inti akan terasa sangat langka saat anak-anak sudah tinggal jauh dari kita. Pada saat mereka bersekolah ke kota lain, keinginan untuk bersua harus ditunda atau dijadwalkan. 

Pada saat anak-anak sudah menikah atau berkeluarga, peluang untuk berkumpul lebih langka lagi jika domisili berbeda kota atau berbeda pulau.

Kondisi memang akan berubah. Saya menyadari bahwa ada saat-saat bisa berkumpul dengan anak. Ada masa kita harus meninggalkan atau ditinggalkan buah hati kita.

Untuk itu, membuat kesibukan atau menyibukkan diri adalah sesuatu yang wajib dilakukan agar tidak larut dalam "lamunan negatif". Dengan membuat agenda yang membuat pikiran tetap aktif, insya Allah rasa senang atau bahagia akan tetap tercipta walau jauh dari anak-anak atau anggota keluarga yang kita cintai.

Pada sore menjelang senja saya tidak dapat menyetrika pakaian. Kondisi pakaian yang dijemur masih 50 persen basah. Itu berarti ada peluang untuk melakukan aktivitas lain di dalam rumah.

Rencana untuk potong rambut belum terlaksana. Saat teringat hal itu, waktu sudah senja. Mau keluar malam, cuaca cukup sejuk cenderung dingin. Saya tidak mau kedinginan sepanjang jalan menuju tempat pangkas rambut. Lebih baik menunda hari berikutnya daripada kondisi fisik "ambruk".

  

Penajam Paser Utara, 26 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun