Aktivitas 37 Hari Menjelang Purnatugas
Hujan adalah karunia. Hujan adalah rezeki. Meskipun turun hujan gerimis saya "nekat" mencuci pakaian. Sudah cukup lama tidak main hujan-hujan sambil mencuci pakaian.
Selain main hujan sambil mencuci pakaian pribadi, saya juga memindahkan air dalam penampungan drum warna biru. Saya lihat isi drum hampir penuh. Untuk itu, saya pindahkan isinya ke drum di sebelahnya yang belum penuh. Ada juga drum-drum kecil saya isi juga dengan air hujan.
Di samping memindahkan isi air dalam drum yang tepat berada di bawah lubang talang air, saya juga ingin menguras isi drum. Sekalian membersihkan dasar drum yang berwarna hitam. Kotoran yang mengendap perlu dibuang agar air hujan jernih yang tertampung.
Pada hari Selasa (26/12/23) tepat 37 hari jelang purnatugas masih libur bersama. Istilah yang digunakan pemerintah cuti bersama. Tidak ada keinginan untuk keluar rumah. Kondisi cuaca yang tidak menentu membuat rasa enggan untuk bepergian.
Info kawan-kawan yang sedang berlibur dapat menjadi hiburan tersendiri. Saya sangat senang melihat orang lain berbahagia. Foto-foto dan video yang dikirimkan dapat membuat saya ikut senang. Bersyukurlah kawan-kawan yang masih dapat meluangkan waktu untuk berlibur bersama keluarga.
Kesempatan berkumpul dengan keluarga inti akan terasa sangat langka saat anak-anak sudah tinggal jauh dari kita. Pada saat mereka bersekolah ke kota lain, keinginan untuk bersua harus ditunda atau dijadwalkan.Â
Pada saat anak-anak sudah menikah atau berkeluarga, peluang untuk berkumpul lebih langka lagi jika domisili berbeda kota atau berbeda pulau.
Kondisi memang akan berubah. Saya menyadari bahwa ada saat-saat bisa berkumpul dengan anak. Ada masa kita harus meninggalkan atau ditinggalkan buah hati kita.
Untuk itu, membuat kesibukan atau menyibukkan diri adalah sesuatu yang wajib dilakukan agar tidak larut dalam "lamunan negatif". Dengan membuat agenda yang membuat pikiran tetap aktif, insya Allah rasa senang atau bahagia akan tetap tercipta walau jauh dari anak-anak atau anggota keluarga yang kita cintai.
Pada sore menjelang senja saya tidak dapat menyetrika pakaian. Kondisi pakaian yang dijemur masih 50 persen basah. Itu berarti ada peluang untuk melakukan aktivitas lain di dalam rumah.
Rencana untuk potong rambut belum terlaksana. Saat teringat hal itu, waktu sudah senja. Mau keluar malam, cuaca cukup sejuk cenderung dingin. Saya tidak mau kedinginan sepanjang jalan menuju tempat pangkas rambut. Lebih baik menunda hari berikutnya daripada kondisi fisik "ambruk".
 Â
Penajam Paser Utara, 26 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H