Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Aktivitas 42 Hari Menjelang Purnatugas

21 Desember 2023   20:36 Diperbarui: 21 Desember 2023   20:54 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aktivitas 42 Hari Menjelang Purnatugas

Cuti kerja tetapi masih perlu ke kantor dan melaksanakan aktivitas kepengawasan. Hal itu terjadi karena ada hal-hal khusus yang perlu dilakukan agar tidak banyak penundaan. Surat cuti saya, Suprihadi sudah keluar tertanggal 20 - 29 Desember 2023. Berhubung ada hal-hal yang perlu diselesaikan, saya tetap melakukan aktivitas kepengawasan pada hal-hal tertentu.

Saya tidak terikat oleh jam kerja. Pada saat ingin melakukan aktivitas kepengawasan, segera saya lakukan. Pada saat ingin beristirahat, saya tidak memaksakan diri untuk bekerja.

Pada hari Kamis (21/12/23) saya berangkat pagi tidak langsung ke kantor atau ke sekolah (binaan). Saya pergi untuk melakukan relaksasi fisik, yaitu pemijatan. Saya mempunyai tukang pijat langganan yang berdomisili di dekat rumah Pak Anas Baenana di Desa Girimukti (belakang SMA 5 PPU). 

Sebelum berangkat menuju rumah kediaman Pak Maryata, sang tukang pijat, saya sudah menelepon dan mengirimkan pesan lewat WhatsApp. Jalanan sudah tidak begitu ramai saat sepeda motor saya memasuki jalan SMP 5 PPU. Kendaraan ramai lancar. Sinar surya kebetulan memancar dengan hangat. Tidak ada rasa khawatir akan turun hujan.

Sebelum pukul delapan pagi, saya sudah mulai dipijat di atas lantai yang dialasi tikar. Ada bantal kecil sebagai alas kepala. Pak Maryata memulai pemijatan dari tangan kanan. Cukup telaten Pak Maryata mengurut satu demi satu bagian tangan. Selesai tangan kanan diurut, ganti tangan kiri.

Kemudian saya diminta tengkurap. Bagian kaki yang diurut perlahan-lahan. Sambil mengurut dan memijat, Pak Maryata yang sudah pensiun dari dinas tentara itu banyak bercerita dan bertanya.

Selesai pemijatan bagian kaki, dilanjutkan bagian punggung. Demikian seterusnya hingga posisi saya duduk untuk pemijatan bagian kepala. Pada saat saya dipijat, ada cucu Pak Maryata yang mengajak berbincang dengan kakeknya itu. Bocah balita itu cukup lancar berbicara dengan bahasa Indonesia.

Berswafoto dengan Pak Maryata (dokpri)
Berswafoto dengan Pak Maryata (dokpri)
Saat selesai pemijatan, saya minta izin Pak Maryata untuk berswafoto. Foto hasil jepretan itu segera saya kirimkan kepada Pak Anas Baenana lewat japri WA. Saya katakan bahwa saya sudah selesai dipijat. Saya tanyakan kepada Pak Anas Baenana apakah akan menghadiri acara resepsi di depan (seberang) rumah kediaman Pak Mokahamd Syafii di kilometer tiga (KM 3) Penajam.

Pak Anas Baenana mengatakan  bahwa ia akan ke kantor disdikpora lebih dahulu. Posisi Pak Anas Baenana sejak hari Senin (18/12/23) adalah cuti kerja. Saat menerima pesan WA itu Pak Anas Baenana masih di rumah. 

Ada pembagian baju seragam di kantor. Pengumuman tentang hal itu sudah ada sejak sore hari sebelumnya, yaitu hari Rabu (20/12/23). Mbak Vivi, staf di ruang pengawas yang membagikan foto baju seragam dinas pada WAG Grup Pengawas Kab. PPU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun