Pak M. Hanafi cukup terampil dalam mengemudikan mobil pribadinya sehingga saya merasa nyaman duduk di sebelahnya. Jalanan yang masih agak ramai tidak membuat sang driver gugup atau grogi. Dengan tenang, Pak M. Hanafi menyetir mobil pribadinya tersebut.
Pertama Dikunjungi SMP 8 PPUÂ
Sekolah yang pertama kami kunjungi adalah SMP 8 PPU. Jarak tempuh cukup lumayan. Sekitar 50 kilometer dari kantor disdikpora. SMP 8 PPU berada di desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu.
Pak M. Hanafi pernah menjadi kepala sekolah di sekolah tersebut. Dengan begitu, kedatangan Pak M. Hanafi sekaligus bernostalgia dengan para guru.
Pengawas pembina SMP 8 PPU adalah Pak Mokhamad Syafii. Beberapa waktu silam, saya mengajak Bu Fitrawati dan Bu Bahriah berkunjung ke sekolah tersebut ditemani pengawas pembinanya itu. Bu Wagiyamawati, kepsek SMP 8 PPU sudah cukup akrab dengan para pengawas jenjang SMP. Siapa pun yang berkunjung akan disambut dengan cukup ramah dan penuh persaudaraan.
Kami tidak hanya berbincang di ruang kepala sekolah. Saya menyempatkan waktu untuk berdialog dengan para guru di ruang mereka. Dialog cukup akrab dan penuh makna.
Masing-masing guru bekerja dengan laptop pada meja kerja mereka. Dengah demikian, pemanfaatan teknologi sudah tidak diragukan lagi di SMP 8 PPU. Dengan teknologi, pekerjaan menjadi lebih mudah dan mampu menjangkau dunia yang lebih luas.
Dengan melakukan dialog dengan para guru, rasa persaudaraan sesama pekerja di dunia pendidikan terjalin lebih akrab. Guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah adalah mitra kerja yang harus bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi para peserta didik.