Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tips Sederhana Mengembangkan Paragraf dalam Artikel

19 November 2023   06:38 Diperbarui: 19 November 2023   06:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tips Sederhana Mengembangkan Paragraf dalam Artikel

"Waduh, macet!" Demikian ucapan seseorang saat sudah mulai mengembangkan tulisan. Ia sudah membuat kerangka tulisan yang sering disebut outline. Topik yang dibahas sudah dipilih yang menarik minatnya. Garis besar tulisan (outline) juga sudah disusun rapi. Namun, pada saat mengembangkan sebuah bagian dari outline, ia mengalami kesulitan alias macet. Jari-jemari tangan tidak dapat menekan tombol huruf untuk membuat kalimat berikutnya. Apa yang perlu dilakukan?

Dunia tulis- menulis memang cukup unik. Ada seseorang yang cukup lancar mengetik huruf demi huruf untuk membentuk kata. Kemudian kata-demi kata diketik membentuk kalimat. Selanjutnya, kalimat demi kalimat disusun membentuk paragraf demi paragraf. Intinya, mengalir saja terus, tiada jeda!

Apa rahasianya? 

Tidak ada rahasia dalam menulis karangan/artikel jenis apa pun. Lho? Semua terjadi melalui proses yang tidak sebentar. Seorang wartawan senior dapat membuat liputan begitu apik dan enak dibaca karena sudah terlalu sering menulis laporan serupa. Mungkin sudah ratusan atau ribuan kali ia menulis hal yang mirip atau sejenis itu.

Jadi bagaimana? Untuk terampil menulis perlu sering menulis. Artinya, kita harus sering mengetikkan huruf demi huruf sesering mungkin. Langkah-langkahnya bagaimana? Silakan membaca tulisan ini.

Berapa lama waktu diperlukan untuk menulis secara rutin tentang deskripsi benda-benda di sekitar kita? Berapa lama waktu diperlukan untuk menulis secara rutin peristiwa yang sudah terjadi atau yang sudah kita alami? Untuk melatih keterampilan mengelola kata dan kecepatan menulis, perlu waktu sekitar satu pekan hingga satu bulan.

Secara rutin, menulislah setiap hari tentang nama-nama benda di sekitar kita. Sebutkan ciri-ciri benda tersebut. Selanjutnya, ceritakan pula manfaat atau kegunaan benda-benda itu. Tulis setiap hari hingga jari-jemari Anda benar-benar lincah menekan tombol demi tombol dalam laptop atau ponsel. Setelah Anda merasa jari-jemari tangan sudah begitu lincah menekan-nekan tombol huruf dan angka, barulah bisa mulai menulis artikel yang "berbobot" dan enak dibaca.

Tahap Pertama Mengembangkan Paragraf

Outline tentu menjadi modal utama. Artinya, kerangka tulisan (outline) perlu dibuat lebih dahulu sebelum tahap pengembangan paragraf. Anggap saja outline sudah siap dan kita perlu segera mengembangkan untuk dijadikan paragraf demi paragraf. 

Contoh outline sederhana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun