Saat Pak Sukma Widjaya kembali dari gerai ATM segera saya beri tahu bahwa Pak M. Arsyad masih berada di halaman kantor disdikpora. Ia ingin ikut bersama. Itu berarti mobil Pak Sukma Widjaya harus memutar arah kembali ke halaman kantor disdikpora.
Demi teman dan kekeluargaan, Pak Sukma Widjaya pun dengan senang hati bersedia menjemput kawan yang masih tertinggal di halaman kantor disdikpora.
Untung mobil Pak Sukma Widjaya belum meluncur jauh. Jika perjalanan sudah jauh, tentu Pak M. Arsyad harus berangkat seorang diri dengan mobil pribadinya.
Dengan senyum khasnya, Pak M. Arsyad segera naik ke mobil Pak Sukma Widjaya. Ia duduk di samping Pak Machmud di bangku tengah. Perjalanan pun dilanjutkan. Saya senang ikut mobil Pak Sukma Widjaya karena pengalamannya mengendarai mobil tidak diragukan lagi. Demikian pula dengan penilik atau pengawas lain juga memiliki pengalaman menjadi driver yang dapat diandalkan.
Tiba di Pantai
Perjalanan menuju pantai tidak terlalu lama. Sudah banyak  mobil yang diparkir di depan rumah berlantai dua milik Pak M. Hanafi dan Bu Rosnah tersebut. Saya pun segera berkeliling melihat-lihat kesibukan kawan-kawan di area yang cukup luas itu.
Pak Sukoco dan mbak Dwi berada di dekat tempat ikan yang yang dibawa Pak Syamsuddin. Keduanya siap untuk membersihkan isi perut ikan-ikan yang masih segar itu. Ibu-ibu pengawas lain juga ikut membantu membersihkan isi perut ikan. (Mudah-mudahan ada kesempatan untuk menulis artikel khusus terkait kegiatan di pantai tersebut).Â
Saya menyempatkan berfoto dengan latar kue-kue basah yang sangat menggoda. Beberapa macam kue basah yang lezat itu dihidangkan untuk dimakan bersama. Tidak  perlu menunggu aba-aba untuk makan. Siapa pun boleh mengambil dan makan di tempat. Cukup banyak kue yang disiapkan di dalam acara tersebut.
Pak Hasan dan Pak Imam Mudin tampak asyik membuat bara api untuk membakar ikan. Kawan-kawan lain juga ada yang melakukan hal seperti itu dengan tempat yang berbeda. Sementara itu, kelapa muda yang sudah dibuka segera dikupas atau dikorek daging buah di dalamnya. Mbak Vivi tampak begitu asyik mengorek daging buah kelapa muda yang berwarna putih bersih tersebut.
Keasyikan masing-masing pengawas dan penilik belum semua dapat diceritakan dalam artikel sederhana ini. Sebagai pengawas yang akan segera mengakhiri masa tugasnya, saya benar-benar merasa bahagia berada di antara mereka. Suasana keakraban dan kekeluargaan benar-benar tercipta.