Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Alamak, Dapat Surat Cinta dari Admin Kompasiana!

4 November 2023   19:26 Diperbarui: 4 November 2023   19:49 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar ponsel "Surat Cinta" dari Kompasiana (dokpri)

Alamak, Dapat Surat Cinta dari Admin Kompasiana!

Tergesa-gesa itu tidak baik. Aktivitas yang dilakukan dengan terburu-buru itu bisa merugikan. Hal itu terjadi pada senja hari Sabtu (4/11/23). Waktu mandi sudah tiba. Saya masih asyik mengetik sebuah artikel yang ingin segera saya tayangkan. Saat itu belum ada ilustrasi foto untuk artikel tersebut.

Bergegas saya ambil ponsel, keluar rumah sebentar, kemudian jepret. Saya memotret jalan tepat di depan pintu pagar. Jalan itu sudah bersih dari sampah daun-daun yang berguguran.

Selanjutnya foto tersebut saya gunakan untuk ilustrasi artikel berjudul "Aktivitas 89 Hari Menjelang Purnatugas". Cek-cek sebentar kalimat demi kalimat dalam isi tulisan untuk mencari tipo. Siapa tahu ada penulisan kata yang tidak tepat.

Kemudian, saya tayangkan artikel itu. Saat saya menayangkan artikel jaringan internet cukup kuat sehingga dengan sekali klik, proses sudah berjalan lancar. Berikutnya, saya membaca-baca artikel terbaru yang tayang pada hari Sabtu (4/11/23) senja itu.

Setelah beberapa artikel saya baca, ada keinginan untuk mengecek artikel saya yang baru saja saya kirimkan. Untuk mengetahui dengan cepat, biasanya saya buka notifikasi. 

Biasanya, artikel saya yang baru muncul atau ditayangkan akan ada kompasianer yang memberikan nilai atau komentar.

Waduh, Dapat Notifikasi dari Admin

Bukan penilaian atau komentar yang saya dapatkan dari notifikasi terbaru. Justru ada Surat Cinta dari admin Kompasiana. Jantung saya berdegup lebih kencang. Kesalahan apa yang saya lakukan?

Saya pun mengingat-ingat hal apa yang terlupakan. Ya, ampun. Ternyata saya lupa mencantumkan sumber foto. Di bawah foto satu-satunya yang saya sertakan hanya tertulis "jalan/gang depan rumah usai disapu". Saya lupa menuliskan keterangan sumber foto berupa tulisan: (dokumen pribadi/dokpri).

Syukur, alhamdulillah, beberapa menit kemudian, artikel sederhana berjudul "Aktivitas 89 Hari Menjelang Purnatugas" ditayangakan. Ada notifikasi masuk.

Tangkapan layar notif dari Kompasiana (dokpri)
Tangkapan layar notif dari Kompasiana (dokpri)

Saya pun merasa lega dan mengucapkan terima kasih kepada admin Kompasiana yang sudah meninjau artikel "ecek-ecek" yang sebenarnya hanya berupa diary tersebut. 

Anda yang penasaran dengan artikel tersebut silakan klik di sini.

Banyak Artikel Di-delete

Dalam beberapa hari terakhir, saya sering menemukan artikel yang tayang di Kompasiana di-delete atau dihapus oleh admin Komapsiana. hal itu terjadi karena artikel tersebut melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan.

Tangkapan layar berisi info artikel sudah dihapus (dokpri)
Tangkapan layar berisi info artikel sudah dihapus (dokpri)
Para Kompasianer, khususnya pelajar atau mahasiswa perlu membaca aturan yang berlaku secara teliti dan cermat. Tindakan copas (copy-paste) adalah melanggar aturan. Memajang foto tanpa mencantumkan sumber foto juga pelanggaran seperti yang baru saja saya alami. Meskipun foto tersebut merupakan foto pribadi, hasil jepretan dengan kamera ponsel sendiri, saat ditayangkan tetap mencantumkan sumber foto.

Twrkadang saya membaca sebuah artikel dengan asyik. Setelah selesai, saya ingin memberikan penilaian dan komentar. Namun, ada informasi dari admin yang menyatakan bahwa artikel tersebut dihapus.

tangkapan layar info artikel dihapus (dokpri)
tangkapan layar info artikel dihapus (dokpri)

Sungguh sangat disayangkan tindakan para penulis yang tidak bertanggung jawab. Mungkin hanya mau coba-coba melakukan copas (copy-paste). Siapantahu bisa lolos demi mengirimkan tugas sekolah/kampus. Namun, dampaknya bisa merugikan dan membuat malu. 

Untuk yang ingin mengetahui lebih lengkap terkait syarat dan ketentuan konten/artikel yang ditayangkan silakan klik tautan berikut ini.

Dengan adanya "Surat Cinta" dari admin Kompasiana, saya dan para kompasianer pada umumnya perlu lebih berhati-hati saat akan menayangkan konten. Teliti sebelum menayangkan perlu dilakukan. Periksa satu demi satu foto yang disertakan, apakah sumber foto sudah dituliskan atau belum.

Selamat bermalam Ahad, semoga semakin bersemangat dalam berkonten ria.

Penajam Paser Utara, 4 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun