Aktivitas 90 Hari Menjelang Purnatugas
Strategi perlu diatur agar aktivitas pada hari pendek (Jumat, 3/11/23) dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Pagi hari kami mengikuti apel rutin. Pak Daman bertindak sebagai pemimpin apel. Meskipun tanpa mikrofon, suara sekretaris disdikpora itu dapat saya dengar. Suara kawan-kawan pengawas, penilik, atau pegawai pada bagian lain tidak saya hiraukan. Biarlah mereka bercerita atau mengobrol di bagian belakang barisan.
Saya ingin mendengarkan pesan-pesan yang disampaikan oleh Pak Daman tersebut. Ada tiga agenda yang harus dihadiri oleh perwakilan pengawas. Ada undangan acara di Universitas Gunadarma di dekat pondok pesantren Hidayatullah. Ada acara di SMP 5 PPU terkait perundungan. Kemudian, ada undangan acara HUT ke-39 SMA 1 Penajam Paser Utara (PPU).
Pak Muhammad Hanafi ditugaskan untuk menghadiri acara di Universitas Gunadarma. Pak Anas Baenana diberi tugas menghadiri undangan di SMP 5 PPU. Saya pribadi, sesuai undangan yang menyebutkan nama, menghadiri acara HUT ke-39 SMA 1 PPU.
Dalam susunan acara HUT ke-39 SMA 1 PPU yang dilampirkan dalam undangan, acara dimulai pukul 08.00 Wita. Berhubung saya harus mengikuti apel rutin Jumat pagi, kemudian ada rapat singkat di ruang pengawas, saya baru berangkat mendekati pukul setengah sembilan.
Pada saat tiba di halaman SMA 1 PPU, ada mantan guru SMA 1 PPU yang sudah mutasi ke SMA 1 Balikpapan. Bu Ratna tiba di pintu gerbang sekolah setelah kehadiran Pak Hamdam, mantan bupati PPU.
Saya dan Bu Ratna diantar oleh Bu Kusdiati (guru Bahasa Indonesia) untuk mengisi buku tamu. Kami mengobrol ringan sambil berjalan. Setelah mengisi buku tamu, saya dan Bu Ratna beriringan berjalan menuju kursi tamu di dekat lapangan upacara.
Pada daftar hadir buku tamu, baru belasan orang yang tertulis. Namun, kursi-kursi tamu sudah banyak diisi tamu undangan. Itu berarti ada sebagian (besar) tamu yang tidak atau belum mengisi buku tamu.
Pada saat duduk, saya merasakan acara sudah dimulai. Dari ucapan atau kalimat yang disampaikan oleh orang yang sedang berbicara di atas podium, saya dapat menyimpulkan, dialah ketua panitia yang sedang memberikan sambutan.
Itu berarti ada beberapa agenda yang sudah dilaksanakan. Saya sedikit merasa bersalah. Datang ketika acara sudah dimulai. Saya sengaja memilih kursi paling depan tetapi pada posisi agak pinggir. Jauh dari tempat duduk para tamu "penting". Tuan rumah, Pak Ali Roba cukup jauh tempat duduknya.
Pada deret kursi di belakang saya ada Pak Lois (Aloysius Mado), Pak Titus Tambuk, Pak Sutiman, dan beberapa mantan guru SMA 1 PPU yang dulu pernah bersama-sama saya mengajar di sekolah SMA tertua di Penajam tersebut.
Tamu di luar mantan warga SMA, ada beberapa orang dari sekolah terdekat, yaitu Pak Samuel (mewakili SMP 1 PPU) dan Bu Rosmiani (mewakili SMP 22 PPU). Ada Pak Jumardin, kepsek SMP 21 PPU dan beberapa tamu dari kantor dinas lain seperti Pak Marjani (kepala Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip).
Saya berencana akan menulis artikel lagi untuk mengulas prosesi acara HUT ke-39 SMA 1 PPU. Semoga masih diberi waktu dan kesempatan.Â
Penajam Paser Utara, 3 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H