Pendampingan Persiapan Akreditasi Sekolah di SMP 27 PPU, Kaltim
Pada hari Selasa (24/10/23) saya tiba di kantor disdikpora lebih pagi daripada hari sebelumnya. Saya segera menyalakan pendingin ruangan (AC) dan membuka jaket berwarna hitam. Segera saya masukkan jaket ke dalam tas punggung yang setia mendampingi ke mana pun  saya pegi.
Baru beberapa menit duduk, Pak Mokhamad Syafii muncul di depan pintu ruang pengawas. Kami mengobrol ringan sambil menunggu kawan pengawas yang lain.
Pada saat kami sedang asyik duduk-duduk menunggu pengawas lain, ada pesan WA masuk dari Pak Nanang Faisol, kepsek SMP 27 PPU. Pesan WA itu dikirimkan ke WAG Kepsek SMP/MTs PPU. Dalam pesan itu, Pak Nanang menyatakan bahwa ia sudah berada di depan ruang pengawas.
Saya pun segera membuka pintu ruang pengawas. Alhamdulillah terlihat mobil warna hitam sudah terparkir di depan kantin kantor, di seberang ruang pengawas. Saya segera mendekati mobil tersebut. Pak Nanang Faisol membuka jendela. Saya segera mengajaknya untuk menunggu di ruang pengawas.
Pukul tujuh masih kurang sepuluh menit. Perjanjian hari sebelumnya, pukul tujuh bertemu di kantor disdikpora. Sambil menunggu pengawas yang belum datang, Pak Nanang mau duduk menunggu di ruang pengawas yang ber-AC tersebut.
Tidak lama kemudian, Bu Bahriah datang. Pak Mokhamad Syafii segera mengajak kami untuk segera berangkat. Hanya tiga pengawas yang positif berangkat.Â
Mobil Pak Nanang Faisol segera kami datangi. Saya dan Pak Mokhamad Syafii duduk pada kursi deret tengah. Kemudian, Bu Bahriah duduk pada kursi depan di samping sang driver, Pak Nanang Faisol.
Perjalanan menuju IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara pun dimulai. Lokasi SMP 27 PPU sangat dekat dengan Titik Nol Nusantara. Namun, kami memerlukan waktu lebih satu jam untuk sampai ke sana. Jalanan cukup mulus. Sejak pembangunan IKN Nusantara dimulai, jalan raya dari simpang Silkar, Petung menuju wilayah IKN, ikut diperbaiki pula. Saat ini kami merasa beruntung karena waktu tempuh semakin pendek. Semula kami memerlukan waktu antara dua setengah hingga tiga jam untuk mencapai wilayah Kecamatan Sepaku (sekarang IKN Nusantara). Sejak jalan diperbaiki, waktu tempuh kisaran satu hingga dua jam saja.
Posisi SMP 27 PPU agak rendah dari jalan raya. Dari arah Penajam, posisi sekolah berada pada sisi kanan jalan. Pak Nanang Faisol sudah cukup piawai dalam mengemudikan mobil sehingga pada saat belok ke kanan dan melewati jalan menurun, tidak mengalami kendala.
Cuaca cukup cerah pada hari Selasa (24/10/23) tersebut. Sinar surya mulai terasa agak panas. Setelah mobil Pak Nanang diparkir, kami segera turun dan berjalan menuju bangunan yang digunakan untuk kantor (ruang kepala sekolah, ruang guru, dan staf tata usaha).
Pada bagian depan bangunan itu terdapat prasasti peresmian gedung SMP 27 PPU. Prasasti itu ditandatangani oleh Bupati Penajam Paser Utara ( Pak Hamdam).
Gedung SMP 27 PPU diresmikan pada 24 Juni 2022. Ruang kelas yang ada baru tiga. Pada saat kami tiba di lokasi, ada tiga ruang kelas baru sedang dalam tahap penyelesaian. Berarti akan ada enam ruang untuk belajar peserta didik.
Beberapa saat kami beristirahat di ruang dekat tempat duduk kepala sekolah. Kami berbincang sebentar sebelum berpindah ke ruang pertemuan yang sebenarnya adalah ruang kelas untuk belajar siswa.Â
Para siswa belajar di rumah (daring) mengingat jumlah guru di SMP 27 PPU baru ada lima orang. Semua guru dilibatkan dalam kegiatan pendampingan persiapan akreditasi sekolah. Agar semua guru dapat fokus mengikuti pendampingan, para siswa tidak diminta datang ke sekolah, mengingat jumlah mereka 115 (seratus lima belas) anak.
Pada tahun pelajaran 2022/2023, SMP 27 PPU baru memiliki siswa kelas sembilan sehingga belum pernah dilakukan akreditasi. Untuk persiapan akreditasi pada tahun 2024, perlu dilakukan pendampingan.Â
Pertemuan pendampingan pun dimulai. Pak Nanang Faisol menjadi pembawa acara sekaligus memberikan sambutan yang pertama. Banyak hal disampaikan oleh kepsek SMP 27 PPU yang bertempat tinggal di Desa Girimukti, belakang SMP 5 PPU.
Pak Nanang Faisol duduk pada sisi kanan kursi saya. Sementara itu, Pak Mokhamad Syafii dan Bu Bahriah duduk pada sisi kiri kursi saya. Setelah Pak Nanang Faisol selesai memberikan sambutan, selanjutnya saya, Suprihadi selaku pengawas pembina SMP 27 PPU diberi kesempatan untuk menyampaikan kata sambutan.
Tidak banyak hal yang saya sampaikan mengingat materi pendampingan akan disampaikan oleh Pak Mokhamad Syafii. Sementara waktu terus berjalan. Suara kendaraan yang lalu lalang di samping ruang pertemuan tiada henti terdengar. Jarak antara ruang pertemuan dengan jalan raya kurang dari sepuluh meter. Dengan begitu, suara-suara kendaraan cukup jelas terdengar.Â
Setelah selesai memberikan sambutan, saya minta izin untuk berpindah tempat duduk di kursi belakang, di belakang para guru dan staf tata usaha.
Dengan memilih duduk di bagian belakang, saya memiliki keleluasaan untuk mengambil gambar atau memotret suasana dalam ruang pendampingan tersebut.
Untuk menghindari kejenuhan, saya pun melakukan aksi jeprat-jepret dari berbagai arah atau posisi yang saya inginkan. Sementara itu, Bu Bahriah juga berpindah duduk di belakang, tidak jauh dari posisi saya duduk.
Dokumen memang penting untuk bahan laporan atau cerita kepada siapa saja yang ingin mengetahui aktivitas kami para pengawas sekolah. Tampak sederhana, hanya foto-foto. Namun, manfaat dokumen berupa foto tidak bisa diremehkan. Sebuah foto dapat berisi banyak cerita.
Sementara saya melakukan jeprat-jeprat, Pak Mokhamad Syafii memberikan materi pendampingan tahap demi tahap sesuai instrumen IASP (Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan) 2020.
Informasi terkit akreditasi sekolah dapat dilihat dari laman https://bansm.kemdikbud.go.id/.
Dalam penyampaian materi pendampingan, Pak Mokhamad Syafii banyak melakukan interaksi dengan para guru yang hadir dalam ruang pertemuan tersebut.Â
Selain berdialog atau bertanya jawab, Pak Mokhamad Syafii juga menampilkan video yang terkait dengan akreditasi sekolah. Suasana yang semakin terasa panas, tidak membuat semangat peserta pertemuan menurun. Para guru yang masih tergolong cukup muda usia itu begitu serius mengikuti pemaparan yang disampaikan Pak Mokhamad Syafii.
Hingga pukul 11.27 Wita, pendampingan masih berlangsung. Komunikasi dua arah masih terus dilakukan oleh Pak Mokhamad Syafii. Pak Nanang Faisol ikut proaktif dalam kegiatan pendampingan persiapan akreditasi sekolah tersebut.
Ditulis di SMP 27 PPU IKN Nusantara, 24 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H