Koordinasi untuk Temukan Solusi
Sebuah komunitas perlu melakukan koordinasi untuk membahas berbagai persoalan. Dalam komunitas kami, pengawas dan penilik sekolah sering melakukan koordinasi. Biasanya pada hari Senin dan Jumat, kami lebih sering melakukan komunikasi khusus untuk membahas hal-hal yang ditemukan di sekolah binaan.
Dalam penerapan Kurikulum Merdeka, sering ada hal-hal yang kurang sesuai atau belum sesuai dengan pedoman yang ditetapkan kemendikbudristek. Hal itu tentu perlu dievaluasi. Artinya, pengawas dan penilik harus bergerak untuk melakukan pendampingan di sekolah binaan masing-masing.
Salah satu temuan yang disampaikan korwas (koordinator pengawas), Pak Jumio, terkait pelaksanaan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Atas dasar temuan di lapangan tersebut, fokus koordinasi pada hari Senin (16/10/23) adalah hal-hal terkait pelaksanaan P5 di semua sekolah, baik pada Sekolah Penggerak maupun pada sekolah nonpenggerak.
Pendidikan Dasar. Pak Badriansyah duduk di samping Pak Syaiful, penilik sekolah.
Selain pengawas TK, SD, SMP, dan penilik sekolah di dalam ruang satu itu dihadirkan Pak Badriansyah, kasi Kurikulum pada BidangSuasana rapat koordinasi berjalan cukup lancar karena hanya membahas satu topik, yaitu pelaksanaan P5 di sekolah. Permasalahan yang terjadi disampaikan oleh Pak Jumio dan hal itu sudah dimaklumi. Artinya, ada beberapa sekolah yang mempunyai masalah yang sama seperti yang disampaikan oleh Pak Jumio.Â
Ada sekolah yang belum menyusun dokumen modul P5 secara lengkap dan sudah mulai melaksanakan kegiatan P5. Itu kasus yang terjadi. Dengan adanya kasus seperti itu, dilakukanlah rapat koordinasi yang tidak memakan waktu terlalu lama.Â
Usulan pun muncul. Perlu dibuat atau disusun instrumen verval terkait dokumen P5. Pak Jumio langsung mengarahkan pada pemilihan wakil setiap jenjang sekolah untuk menyusun instrumen verval. Untuk wakil jenjang TK, SD, dan SMP serta penilik segera diminta untuk berpindah ke ruang sebelah (ruang dua).
Tidak menunggu lama, perwakilan pun ditunjuk oleh korwas agar proses penyusunan instrumen dapat segera dilakukan. Para pengawas dan penilik yang ditunjuk pun dengan sigap segera beranjak dari tempat duduknya.
Proses diskusi di ruang dua berlangsung tidak lama. Hanya beberapa menit, instrumen verval dokumen P5 pun selesai disusun. Pak Sukoco segera menyebarkan atau membagikan instrumen itu ke WAG.
Saat tulisan ini tersebar, para kepala sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur kemungkinan besar sudah mendapatkan atau menerima instrumen verval dokumen P5 tersebut. Jika belum, dapat meminta langsung kepada pengawas pembina masing-masing.
Penajam Paser Utara, 16 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H